BOGORINSIDER.com -- Pada hari Selasa, 13 Mei 2025, sejumlah wilayah di Indonesia kembali mengalami guncangan akibat gempa bumi. Hingga pukul 20:30 WIB, tercatat tiga kali gempa yang terjadi di berbagai tempat di tanah air.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa pertama terjadi pada pukul 03:42:05 WIB di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Lindu ini memiliki kekuatan magnitudo 2,9 dengan kedalaman sekitar 6 kilometer. Pusat gempa berada di darat, tepatnya 19 kilometer di barat daya Purwakarta, dengan koordinat 6,70 LS-107,34 BT.
Baca Juga: Getaran Ringan Guncang Sumur Banten, BMKG Catat Gempa Magnitudo 2,5
Beberapa jam kemudian, pada pukul 12:41:11 WIB, gempa kedua mengguncang wilayah Buol di Provinsi Sulawesi Tengah. Gempa ini tercatat dengan kekuatan magnitudo 4,6 dan kedalaman 9,6 kilometer. Pusat gempa berada di darat, 43 kilometer tenggara Buol.
BMKG mengonfirmasi bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Lokasi episenter gempa terletak pada koordinat 0,61 LU-121,50 BT.
Gempa ketiga terjadi pada pukul 15:57:52 WIB di Besulutu Konawe, Sulawesi Tenggara. Lindu ini tercatat dengan magnitudo 2,9 dan kedalaman 5 kilometer. Pusat gempa berada di darat, tepat 1 kilometer di barat laut Besulutu.
Berdasarkan pengamatan BMKG, gempa ini dirasakan dengan intensitas II MMI (Modified Mercalli Intensity) di Kendari. Lokasi episenter gempa tercatat pada koordinat 3,98 LS-122,35 BT.
Baca Juga: Guncangan Gempa M5,1 Terjadi di Kepulauan Yapen Papua, Tidak Picu Tsunami
Apa Itu Gempa Bumi dan Tanggapannya
Gempa bumi adalah fenomena alam yang dapat terjadi kapan saja dan menyebabkan kerusakan besar, baik pada kehidupan manusia maupun infrastruktur.
Di Indonesia, yang terletak di kawasan cincin api Pasifik, aktivitas gempa bumi cukup sering terjadi, menjadikannya wilayah yang rawan terhadap bencana ini.
Secara global, gempa bumi memiliki dampak yang sangat signifikan. Berdasarkan data dari WHO, antara tahun 1998 hingga 2017, gempa bumi menyebabkan lebih dari 750.000 kematian di seluruh dunia.
Selain itu, lebih dari 125 juta orang terkena dampak akibat gempa bumi dalam periode yang sama.
Sebagai bencana alam yang tak dapat diprediksi, tanggap bencana gempa bumi sangat penting untuk meminimalkan kerugian dan dampak yang ditimbulkan.