BOGORINSIDER.com - Dalam upaya meningkatkan kemampuan anggota Bank Sampah Unit Siliwangi, Bogor, dalam budidaya Maggot, pelatihan intensif dilakukan melalui kegiatan study banding ke PT. Biomag Sinergi Internasional, yang berlokasi di Jl. Jatijajar 1, Danau Jatijajar, Kecamatan Tapos, Depok, Jawa Barat.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 4 Oktober 2024, dan merupakan bagian dari Program Inovasi Kreatif Mitra Vokasi yang dilakukan oleh tim dosen Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan (IBIK) yang terdiri dari Dr. Yulia Nurendah, SE. MM., CDM, Dr. Sutarti, SE., MM., SAS., Dr. Adil Fadillah, SE., MM., Dr. Mumuh Mulyana, SE., MM., M.Si., Dr. Aang Munawar, SE., MM., Yayuk Nurjanah, SE., M.Ak., CIIQA.,.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memberikan pembinaan kepada anggota BSU Siliwangi terkait pemanfaatan teknologi tepat guna untuk meningkatkan produktivitas budidaya Maggot dalam memenuhi potensi pasar.
Selama study banding, para peserta mendapat kesempatan untuk belajar langsung dari praktik budidaya Maggot pada PT. Biomag Sinergi Internasional, sebuah perusahaan yang telah berpengalaman dalam mengelola siklus produksi Maggot secara profesional.
Anggota BSU Siliwangi mempelajari berbagai teknik penting, mulai dari pemilihan limbah organik sebagai bahan baku pakan Maggot hingga metode pengolahan yang ramah lingkungan.
Pengetahuan ini diharapkan dapat diadaptasi dan diterapkan di BSU Siliwangi guna meningkatkan hasil produksi Maggot yang berkualitas.
Kegiatan study banding ini merupakan langkah konkret untuk memperkuat pemberdayaan anggota BSU Siliwangi dalam bidang budidaya Maggot.
Baca Juga: Puluhan ribu orang tanda tangani petisi desak Presiden Prabowo untuk copot pangkat Gus Miftah
Selain mempelajari proses teknis budidaya, para peserta juga mendapatkan wawasan tentang manajemen operasional, mulai dari penyusunan strategi pemasaran hingga pengelolaan keuangan yang lebih baik.
Dengan demikian, diharapkan anggota BSU Siliwangi dapat lebih mandiri dan siap bersaing di pasar yang lebih luas, terutama dalam menghadapi tingginya permintaan pasar ekspor untuk Maggot.
Program Inovasi Kreatif Mitra Vokasi ini, yang dipimpin oleh tim dosen dari Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan (IBIK), juga menekankan pentingnya adopsi teknologi tepat guna.
Baca Juga: Willie Salim tunjukkan kepedulian pada penjual es teh viral, berikan bantuan Rp100 juta
Teknologi ini memungkinkan proses produksi Maggot menjadi lebih efisien dan berkelanjutan, sejalan dengan upaya global untuk mengurangi limbah dan memaksimalkan penggunaan bahan organik.