BOGORINSIDER.com -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) telah mempertimbangkan merilis daftar produk dari perusahaan yang dituduh terafiliasi atau pro Israel.
Pihak Apindo memastikan bahwa daftar produk pro Israel tersebut akan diumumkan paling lambat dalam waktu seminggu ke depan.
Menurut Ketua Umum Apindo, Shinta W Kamdani, tidak ada lembaga atau instansi resmi di Indonesia yang telah mengeluarkan daftar produk pro Israel.
Bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang telah mengeluarkan fatwa melarang pembelian produk yang mendukung Israel, tidak menyebutkan daftar tersebut.
"Yang lucunya produk-produk buatan Indonesia sendiri itu bisa dianggap sebagai produk berkaitan Israel. Itu nggak ada kaitannya sama sekali, jadi yang coba kami lakukan adalah meluruskan banyak sekali informasi yang salah di tengah masyarakat," ungkap Shinta kepada wartawan di Jakarta, dikutip Bogorinsider.com dari Republika pada 1 Desember 2023.
Shinta menegaskan perlunya mengoreksi kesalahan informasi ini karena telah berdampak pada penjualan produk terkait.
Namun, dia tidak merinci besarnya penurunan tersebut karena data yang ada masih dalam proses verifikasi.
Apindo juga mengkhawatirkan dampak dari aksi boikot yang salah terhadap pengurangan tenaga kerja atau bahkan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Shinta mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap dampak nyata terhadap perusahaan Indonesia jika aksi boikot yang tidak tepat terus dilakukan.
"Kami saat ini sedang mencari data yang akurat untuk mengetahui apakah benar produk dari masing-masing perusahaan terkait dengan Israel. Kenyataannya, produk Indonesia yang akhirnya merugi," tambahnya.
Sebagai contoh, Shinta merujuk pada salah satu anggota Apindo, PT Unilever Indonesia, yang dituduh memiliki keterkaitan dengan Israel.