SEWAKTU.com -- Berita mengenai pengungsi Rohingya terus berkembang, setidaknya dua kapal yang membawa ratusan pengungsi Rohingya masih berlayar dari Bangladesh menuju Aceh pada minggu ini.
Dalam gelombang migrasi terbaru, lebih dari 1000 orang telah mencari perlindungan di pantai-pantai Indonesia.
Bangladesh menjadi tempat asal sekitar satu juta pengungsi Rohingya, yang kebanyakan melarikan diri dari tindakan kekerasan militer Myanmar pada tahun 2017 yang sekarang sedang diselidiki oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai tindakan genosida.
Baca Juga: Jumlah Pengungsi Rohingya ke Aceh Melonjak Seminggu Terakhir, Lebih dari 1.000 Orang Tiba di IndonesiaDilansir dari The Times of India pada Sabtu (25/11), kondisi kamp-kamp pengungsian yang penuh sesak semakin memburuk akibat gelombang migrasi pengungsi Rohingya.
Sebagian besar Muslim Rohingya telah mengalami penganiayaan serius di Myanmar, dan setiap tahun ribuan orang mempertaruhkan nyawa mereka dalam perjalanan laut yang panjang dan berbiaya tinggi.
Akibatnya, seringkali para imigran melarikan diri dengan menggunakan perahu yang tidak layak, mencoba mencapai Malaysia atau Indonesia.
Baca Juga: Bayar 15 Juta untuk Sampai ke Indonesia, Upaya Penyelundupan Pengungsi Rohingya Gagal
Bulan ini, terjadi peningkatan perjalanan menuju provinsi paling barat Indonesia, Aceh, dengan jarak perjalanan sekitar 1.800 kilometer (1.120 mil), di mana lebih dari 1.000 orang tiba dalam gelombang terbesar sejak penindasan di Myanmar pada tahun 2017.
"Dua perahu berangkat, satu perahu pada malam hari diantara tanggal 20 dan 21 November, sedangkan kapal yang satunya pada malam hari diantara tanggal 21 dan 22," kata Chris Lewa, Direktur organisasi hak asasi manusia Rohingya, Arakan Project.
"Kami yakin dua kapal sedang dalam perjalanan. Mereka akan tiba dalam delapan hari," lanjutnya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Makan Sego Tempong yang Terkenal di Banyuwangi, Pecinta Pedas Merapat!
"Perahu pertama membawa sekitar 200 orang, sementara perahu kedua membawa sekitar 150 orang, dan kemungkinan besar akan sampai di Indonesia minggu depan," katanya.
"Mereka meninggalkan Bangladesh. Mereka selalu tiba di Indonesia karena Malaysia tidak mengizinkan mereka masuk," ujar Lewa, yang tinggal di Thailand namun memiliki tim di Bangladesh, kepada AFP.
"Jadi jalan terbaik adalah mendarat di Indonesia," tambahnya