Kebakaran Tangki BBM Pertamina di Luwu, Dua Orang Luka dan Polisi Lakukan Penyelidikan

BOGORINSIDER.com -- Sebuah insiden kebakaran terjadi pada tangki Bahan Bakar Minyak (BBM) milik Pertamina yang terletak di Desa Karang-karangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Selasa (22/7).

Kebakaran tersebut menyebabkan dua orang mengalami luka dan kini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit setempat.

Baca Juga: Empat Anak Korban Kebakaran Tebet Berhasil Diidentifikasi RS Polri

Kepala Bidang Peralatan dan Sumber Daya Manusia Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Luwu, Ale, membenarkan kejadian tersebut.

Begitu menerima laporan sekitar pukul 10.00 WITA, pihaknya langsung mengerahkan dua unit armada pemadam ke lokasi untuk melakukan upaya penanggulangan kebakaran.

"Kami langsung mengerahkan armada ke lokasi sesaat setelah menerima informasi," jelas Ale.

Sementara itu, pihak kepolisian setempat telah berada di lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Jody Dharma, menyatakan bahwa penyelidikan dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti terjadinya kebakaran.

"Saat ini kami masih melakukan olah TKP dengan melibatkan Tim Inafis dari Polda Sulsel," katanya.

Jody juga menyampaikan bahwa dua korban yang mengalami luka telah mendapatkan penanganan medis di rumah sakit, namun detail kondisi mereka belum diungkapkan secara menyeluruh.

"Korban dua orang, saat ini sedang dirawat," ungkapnya.

Baca Juga: Kebakaran di Tambora Hanguskan 86 Rumah, Ratusan Warga Mengungsi

Hingga kini, penyebab kebakaran masih belum dapat dipastikan. Jody menambahkan bahwa pihaknya masih menunggu hasil lengkap dari proses penyelidikan.

Belum ada keterangan resmi dari pihak Pertamina mengenai penyebab ataupun kerugian yang ditimbulkan akibat insiden ini.

CNNIndonesia.com juga telah mencoba menghubungi Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional, Fahrougi Andriani Sumampouw, untuk mendapatkan tanggapan lebih lanjut, namun hingga berita ini diturunkan belum ada respons dari pihak Pertamina.