Empat Anak Korban Kebakaran Tebet Berhasil Diidentifikasi RS Polri

BOGORINSIDER.com -- Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri (RS Polri) telah berhasil mengidentifikasi empat jenazah anak-anak yang menjadi korban kebakaran hebat di Jalan Kutilang 28, RW 02, Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

Kebakaran yang melanda tiga rumah warga ini terjadi pada Sabtu pagi, 19 Juli 2025.

Kepala RS Polri, Brigjen Pol Prima Heru Yulihartono, menyampaikan bahwa proses identifikasi dilakukan oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) dari Biro Kedokteran Kepolisian (Rodokpol).

Baca Juga: Korsleting Listrik Picu Kebakaran 42 Rumah di Kebayoran Lama, Dua Orang Luka

Keempat kantong jenazah tersebut diterima pada Minggu, 20 Juli 2025, dan selanjutnya dilakukan sidang rekonsiliasi untuk mencocokkan data antemortem dengan hasil pemeriksaan postmortem.

Hasil rekonsiliasi berhasil mencocokkan identitas para korban, yang seluruhnya adalah anak-anak. Korban pertama adalah Putri Lafina (11 tahun), yang dikenali melalui pencocokan gigi.

Korban kedua adalah Jannisah Aisah Radit (3 tahun), teridentifikasi lewat pemeriksaan gigi serta properti pribadi yang ditemukan.

Korban ketiga adalah Nurul Askiah (7 tahun), dan korban keempat Azizah (3 tahun), keduanya juga dikenali melalui pemeriksaan gigi.

Peristiwa tragis ini turut berdampak pada 10 kepala keluarga dengan total 27 jiwa.

Baca Juga: Kebakaran di Muara Baru Tewaskan 1 Pria Sakit, Api Hanguskan 6 Kios dan 1 Rumah

Keempat anak tersebut merupakan bagian dari warga yang terdampak langsung dalam kebakaran yang menghanguskan sekitar 200 meter persegi area permukiman.

Laporan kebakaran pertama kali diterima oleh Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan pada pukul 06.21 WIB, Sabtu pagi.

Sebanyak 20 unit mobil pemadam kebakaran dan 76 personel diterjunkan ke lokasi untuk menjinakkan api yang melalap tiga rumah tersebut.

Dugaan awal penyebab kebakaran mengarah pada korsleting listrik yang berasal dari salah satu rumah warga.

Meski upaya pemadaman berjalan cepat dan intensif, api sempat membesar dan menyulitkan proses evakuasi. Selain menelan korban jiwa, kerugian materiel diperkirakan mencapai sekitar Rp674 juta.