Ujung Landasan Bandara Perintis di Nunukan Longsor, Penerbangan dan Pasokan Warga Terancam

photo author
- Senin, 2 Juni 2025 | 09:00 WIB
Ujung Landasan Bandara Perintis di Nunukan Longsor, Penerbangan dan Pasokan Warga Terancam (foto longsor/tirto.id)
Ujung Landasan Bandara Perintis di Nunukan Longsor, Penerbangan dan Pasokan Warga Terancam (foto longsor/tirto.id)

BOGORINSIDER.com -- Kerusakan serius terjadi di ujung landasan pacu Bandara Binuang, sebuah bandara perintis yang terletak di Kecamatan Krayan Tengah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Sebagian dari runway dilaporkan amblas dan retak, sehingga menimbulkan potensi ancaman besar terhadap keselamatan penerbangan serta mengganggu akses logistik masyarakat sekitar.

Kepala Desa Binuang, Kalvin Daud Ipid, mengungkapkan bahwa kondisi landasan yang longsor bukan hanya membahayakan penerbangan, tetapi juga mengancam aktivitas masyarakat yang bergantung pada bandara sebagai jalur utama distribusi logistik dan akses kesehatan.

Menurutnya, pihak desa sudah mengajukan permintaan revitalisasi dan perawatan landasan pacu kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan beberapa minggu lalu.

Baca Juga: Longsor putus Jalan Saleh Danasasmita di Kota Bogor, BPBD ungkap penyebabnya

“Kami sudah usulkan ke Dishub, namun karena status bandara berada di bawah Kementerian Perhubungan, desa tidak memiliki kewenangan mengelola anggaran perbaikan,” ujar Kalvin, Jumat (30 Mei 2025).

Ia menjelaskan bahwa sejak pengelolaan bandara diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Nunukan pada 2024, area kanan-kiri landasan, apron, hingga parit dipenuhi semak, dan permukaan aspal mulai terkelupas serta bergelombang akibat aktivitas pesawat.

Abrasi juga menyebabkan longsor di sisi utara landasan, memperparah kondisi keseluruhan.

Akses darat yang rusak total akibat longsor ke wilayah Malinau, Long Bawan, dan Long Layu menjadikan Bandara Binuang satu-satunya jalur keluar-masuk bagi warga.

Jika landasan pacu tak segera diperbaiki, pesawat Mission Aviation Fellowship (MAF) yang melayani jalur penerbangan perintis tak dapat mendarat, mengakibatkan terhentinya suplai sembako, obat-obatan, dan evakuasi pasien.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan terkait rencana perbaikan kerusakan tersebut.

Baca Juga: Longsor untuk ketiga kalinya di jalan Batutulis, DPRD Kota Bogor pertanyakan kualitas proyek PT.KAI

Pihak Yayasan MAF Indonesia, yang mengoperasikan penerbangan ke daerah terpencil, juga menyampaikan keprihatinannya.

Dalam surat resmi tertanggal 23 Mei 2025, Director of Operations MAF Indonesia, Lance Kanagy, menjelaskan bahwa bagian utara runway sepanjang 100 meter mengalami keretakan serius dan sebagian amblas.

“Pesawat kami sempat terperosok dua kali di ujung utara landasan, sehingga kru dan warga harus mendorong pesawat keluar,” tulis Lance dalam surat tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Damar Aryo Pamungkas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Lambannya Perkara Kasus Pelecehan di SD Advent Bekasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:17 WIB

Terpopuler

X