Terungkap Motif Abang-Adik di Medan Kirim Mayat Bayi Hasil Inses Lewat Ojol

photo author
- Sabtu, 10 Mei 2025 | 09:15 WIB
Terungkap Motif Abang-Adik di Medan Kirim Mayat Bayi Hasil Inses Pakai Ojol  (foto penangkapan/news.detik.com)
Terungkap Motif Abang-Adik di Medan Kirim Mayat Bayi Hasil Inses Pakai Ojol (foto penangkapan/news.detik.com)

BOGORINSIDER.com -- Di Kota Medan, Sumatera Utara, terungkap sebuah kasus yang melibatkan sepasang abang-adik, R (24) dan NH (21), yang terlibat dalam pengiriman mayat bayi hasil inses menggunakan ojek online (Ojol).

Kasus ini mencuat setelah petugas kepolisian berhasil mengungkap motif di balik tindakan keji mereka.

Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, menjelaskan bahwa kejadian ini bermula pada Kamis (8/5) pagi, sekitar pukul 06.14 WIB, ketika R memesan layanan ojol untuk mengirimkan sebuah paket ke Masjid Jamik di Jalan Ampera III, Kecamatan Medan Timur.

Baca Juga: Penemuan korban mutilasi mayat wanita dalam koper di Ngawi, Polisi temukan barang bukti

Paket yang dimaksud ternyata berisi mayat bayi yang sudah dalam kondisi meninggal dunia saat tiba di lokasi pengantaran. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, pihak kepolisian masih menunggu hasil penyelidikan ilmiah untuk menentukan penyebab pasti kematian bayi tersebut.

Gidion menjelaskan, bahwa saat paket tersebut tiba, marbot masjid dan warga setempat merasa curiga karena nama penerima yang tertera di aplikasi ojek online, yaitu “Putry,” tidak dikenal oleh siapa pun di sekitar masjid.

Ketika diperiksa lebih lanjut, terungkap bahwa penerima yang dimaksud adalah akun fiktif yang dibuat oleh NH, adik dari R.

Hal ini menunjukkan bahwa keduanya berusaha menutupi identitas mereka dalam upaya pengiriman mayat bayi tersebut.

Baca Juga: Viral Driver Ojek Online di Bandung Dapat Order Kuburkan Mayat Bayi Empat Bulan, Dikira Kucing Kali Ya!

Menurut Gidion, ide pengiriman mayat bayi itu datang dari R, yang merupakan abang dari NH.

R yang diketahui sering berkunjung ke rumah NH, diduga memiliki hubungan intim dengan adiknya yang kemudian menyebabkan terjadinya kehamilan dan kelahiran bayi tersebut.

R yang merasa panik dan tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya memutuskan untuk mengirimkan mayat bayi tersebut ke masjid, dengan harapan bahwa bayi tersebut akan ditemukan oleh marbot masjid dan kemudian dikuburkan.

Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Medan, Iptu Dearma Sinaga, menyampaikan bahwa lokasi pengiriman mayat bayi tersebut dipilih secara acak oleh R melalui pencarian di Google.

R berharap agar bayi tersebut dapat dikuburkan dengan layak, mengingat lokasi masjid yang dekat dengan area kuburan.

Tujuan pengiriman tersebut tampaknya adalah untuk menghindari pemrosesan hukum atas kejadian tersebut, dengan menyembunyikan identitas mereka melalui aplikasi ojek online.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Damar Aryo Pamungkas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Lambannya Perkara Kasus Pelecehan di SD Advent Bekasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:17 WIB

Terpopuler

X