BOGORINSIDER.com -- Kabar duka menyelimuti lingkungan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin (Unhas), setelah salah satu mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS). drg. Ismawan Hajwan, ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di rumah kontrakannya yang terletak di Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Korban merupakan mahasiswa semester tiga di program spesialis tersebut dan aktif menjalani praktik sebagai dokter residen di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Unhas.
Baca Juga: Kekerasan terhadap jurnalis dan mahasiswa warnai aksi May Day di Semarang
Peristiwa memilukan ini terjadi pada Kamis (8/5/2025) pagi sekitar pukul 10.00 WITA dan pertama kali diketahui oleh dua rekan korban yang merasa curiga karena drg. Ismawan tidak kunjung datang ke rumah sakit seperti biasanya.
Kepala Humas Unhas, Ishaq Rahman, menjelaskan bahwa korban dikenal sebagai pribadi yang disiplin dan tak pernah absen tanpa kabar.
Ketika pasien sudah menunggu dan korban belum juga hadir, dua orang rekannya memutuskan untuk memeriksa keberadaan almarhum di kontrakannya.
Setelah pintu rumah berkali-kali diketuk tanpa respon, mereka menghubungi ponsel korban dan mendengar dering dari dalam rumah.
Baca Juga: Kericuhan di Semarang, mahasiswa diduga sandera intel setelah polisi tangkap 18 demonstran May Day
Karena tidak ada jawaban, keduanya akhirnya mendobrak pintu dan mendapati korban sudah dalam kondisi meninggal dunia, tergeletak di kursi dalam posisi terlentang, dengan tubuh membiru dan kaku.
Di atas meja ditemukan beberapa jenis obat yang biasa dikonsumsi penderita penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan kolesterol.
Dua butir obat jantung telah diminum korban sebelum diduga mengalami serangan. “Korban sudah tidak menunjukkan tanda-tanda vital saat ditemukan,” ujar Ishaq.
Menurut keterangan para rekannya, korban tidak menunjukkan tanda-tanda sakit atau keluhan apapun sehari sebelumnya. Bahkan, pada Rabu (7/5), ia masih aktif berdiskusi akademik seperti biasa.
Jenazah saat ini tengah diperiksa di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar atas permintaan keluarga, guna memastikan penyebab pasti kematiannya.
Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Unhas, drg. Irfan Sugianto, menyatakan pihak kampus memberikan dukungan penuh terhadap proses ini. Ia juga menegaskan komitmen institusi untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat dan bebas dari kekerasan serta perundungan.
“Tidak ada yang kami tutupi. Kami berkomitmen penuh terhadap transparansi dan menjunjung tinggi etika serta nilai-nilai kemanusiaan dalam pendidikan,” ucap Irfan.
Artikel Terkait
Resmi disahkan oleh DPR RI, sembilan mahasiswa FH UI menggugat UU TNI ke MK
Lagi-lagi PPDS UI lakukan tindakan pelecehan seksual rekam mahasiswa mandi
Diduga menyusup, seorang Intel Polisi diamankan massa mahasiswa saat aksi May Day di Semarang
Kericuhan di Semarang, mahasiswa diduga sandera intel setelah polisi tangkap 18 demonstran May Day
Kekerasan terhadap jurnalis dan mahasiswa warnai aksi May Day di Semarang