Sementara untuk tingkat SMA, perlombaan meliputi kategori monolog, debat, musikalisasi puisi, berbalas pantun, dan esai sastra.
Rifka juga menambahkan bahwa seluruh perlombaan tersebut dibagi menjadi dua tahap, yakni babak penyisihan dan babak final, yang akan digelar pada hari terakhir acara.
Ia berharap bahwa para peserta tidak hanya berfokus pada kemenangan, melainkan juga memahami nilai yang lebih mendalam dari acara ini.
Rifka menekankan bahwa komitmen terhadap pelestarian bahasa dan sastra jauh lebih penting dibandingkan hanya sekadar memenangkan perlombaan.
Menurutnya, La Sastra ini harus mampu menumbuhkan kesadaran pada para peserta bahwa bahasa dan sastra Indonesia adalah bagian penting dari jati diri bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan.
“Harapan saya dengan adanya La Sastra ke-23 ini, semoga kecintaan terhadap sastra bisa semakin tumbuh dan berkembang, bahkan di tengah kemajuan teknologi yang kian pesat,” pungkas Rifka dengan penuh harapan. ***
