BOGORINSIDER.com - SMAN 5 Bogor kembali menyelenggarakan acara tahunan yang telah menjadi tradisi di sekolah mereka, yakni lomba Bahasa dan Sastra atau yang dikenal sebagai La Sastra.
Pada tahun ini, kegiatan La Sastra memasuki tahun ke-23 dan berlangsung selama dua hari, dimulai dari Senin (4/11/2024) hingga Selasa (5/11/2024).
Acara ini dipadati oleh berbagai kegiatan dan perlombaan yang bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap bahasa dan sastra Indonesia, serta memperkuat upaya pelestarian kebudayaan di tengah arus teknologi yang semakin cepat.
Kepala SMAN 5 Bogor, Bapak Dede Agus Suherman, menyampaikan bahwa La Sastra ini merupakan agenda rutin tahunan yang selalu dihelat oleh pihak sekolah.
Menurutnya, acara ini tidak sekadar menjadi tradisi sekolah, tetapi juga memiliki tujuan yang sangat mendalam dan penting, yaitu menyediakan wadah bagi para generasi penerus bangsa agar mereka semakin menghargai, mencintai, dan melestarikan bahasa serta sastra Indonesia.
Bapak Dede menekankan pentingnya acara ini sebagai upaya untuk menjaga keberlangsungan bahasa dan sastra Indonesia di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
“Jangan sampai perkembangan teknologi yang begitu pesat justru menggerus dan melupakan bahasa serta sastra kita sendiri,” ujar Dede dengan tegas pada hari pembukaan acara, Senin (4/11/2024).
Bagi Dede, dukungan penuh terhadap La Sastra ini merupakan bentuk apresiasi terhadap inisiatif para siswa yang bersemangat dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Menurutnya, para siswa tersebut memiliki kesadaran yang tinggi untuk turut menjaga budaya Indonesia.
Dede juga menegaskan bahwa generasi muda, terutama para pelajar, memiliki peran yang sangat vital dalam upaya pelestarian bahasa dan sastra nasional.
Ia menambahkan bahwa jika generasi penerus ini tidak mengenal atau bahkan tidak mencintai bahasa dan sastra Indonesia, maka di masa depan, warisan ini akan semakin terpinggirkan dan berpotensi punah.
“Para pelajar ini adalah penerus bangsa kita, jika mereka tidak mengenal atau memahami bahasa dan sastra, maka saya khawatir budaya kita akan semakin terkikis,” jelas Dede penuh keyakinan.
Di tempat yang sama, Ketua Pelaksana La Sastra ke-23, Rifkha Annaisa, menjelaskan bahwa kegiatan tahun ini diikuti oleh sekitar 608 peserta yang terdiri dari siswa-siswi tingkat SMP dan SMA se-Jabodetabek.
Rifka menjelaskan bahwa perlombaan La Sastra ini dirancang dengan kategori yang berbeda sesuai jenjang pendidikan.
Untuk peserta tingkat SMP, ada berbagai lomba seperti membaca puisi, dongeng, pidato non teks, membuat poster, serta menulis cerpen.