Malam harinya, bentrokan antara mahasiswa dan petugas di kawasan Slipi dan Jalan Sudirman tak terhindarkan. Puluhan mahasiswa dilarikan ke rumah sakit dan ribuan lainnya dievakuasi ke Universitas Atma Jaya.
Seorang pelajar bernama Lukman Firdaus mengalami luka berat dan dilarikan ke rumah sakit. Namun, beberapa hari kemudian, muncul kabar bahwa dia telah meninggal.
Puncaknya pada tanggal 13 November 1998, terjadi peningkatan jumlah petugas yang menghalangi pelajar dan masyarakat. Bahkan, mereka dikepung dari dua arah di sepanjang Jalan Sudirman oleh kendaraan lapis baja.
Aparat gabungan TNI-Polri juga berupaya membubarkan pengunjuk rasa di sekitar Semanggi dan sekitarnya. Namun para pelajar tersebut berusaha bertahan hingga aparat menembak mereka saat mereka sedang duduk di jalan.
Orang pertama yang meninggal pada hari itu adalah salah satu mahasiswa Institut Teknologi Indonesia (ITI), Teddy Wardhani Kusuma. Hal ini menyebabkan mahasiswa mengungsi ke Universitas Atma Jaya untuk berlindung dan membantu korban luka.
Sayangnya, kejadian tragis juga terjadi di kampus ketika sebutir peluru tajam bersarang di dada Bernardus Realino Norma Irmawan alias Wawan, mahasiswa Jurusan Ekonomi Atma Jaya. Wawan tertembak saat hendak menolong temannya yang terluka di parkiran kampus.
Korban terus berjatuhan, baik tertembak maupun terluka. Dilaporkan 17 orang tewas dan 109 luka-luka dalam peristiwa yang dikenal dengan tragedi Semanggi I itu. Selain Teddy dan Wawan, tiga korban meninggal lainnya juga merupakan pelajar, yakni Sigit Prasetya, Engkus Kusnadi, dan Heru Sudibyo.***
Artikel Terkait
Jenazah Syarifah Fadiun Istri Habib Rizieq Shihab Dimakamkan di Megamendung Bogor
Mengenang Tragedi Trisakti 1998, Tragedi yang Masih Meninggalkan Luka Mendalam Pada Keluarga Korban
Tragedi Kanjuruhan Malang, Jalan Berliku Bagi Para Penyintas dan Keluarga Korban Meraih Keadilan
Menilik Tragedi Paiton, Mengenang 20 Tahun Kecelekaan Bus di PLTU Paiton yang Menelan Puluhan Korban Jiwa
Kronologi Tragedi Poso, Berawal dari Kerusuhan Kecil yang Berujung Kerusuhan Antar Nusa dan Beragama