"Tanpa memberitahu berapa tinggi bayi. Pihak keluarga menanyakan jeni kelamin bayi, BB, dan TB bayi. Berapa jumlah jahitan istri saya, si bidan tidak memberitahu," kata Erlangga dalam surat yang ditujukan pada Dinas Kesehatan.
Walau bayi tersebut memiliki berat kurang dari 2 kg, namun tidak mendapat perawatan di inkubator.
Bahkan, keesokan paginya, bayi ini dimandikan oleh bidan Klinik Alifa tanpa pengetahuan keluarga.
Insiden ini memunculkan kemarahan di media sosial, dengan keluarga Erlangga menuntut keadilan atas kematian bayi mereka.
Dalam kisah yang memilukan ini, terungkap bahwa bidan yang menangani persalinan istrinya adalah Dwi Yunita, yang juga merupakan pemilik klinik bersama suaminya, Andi Irawan.
Andi Irawan, yang disebut sebagai Direktur Klinik Alifa, ternyata juga bekerja sebagai perawat di puskesmas Bungursari Tasikmalaya.
Profilnya menunjukkan latar belakang pendidikan di bidang keperawatan dan pengalaman kerja yang cukup luas.
Meski informasi tentang Bidan Dwi Yunita terbatas, diketahui bahwa pasangan ini telah memiliki tiga orang anak perempuan dari pernikahan mereka.***
Artikel Terkait
Desain Kamar Bayi Perempuan: 10 Ide Kreatif untuk Ruang Manis Mereka
Dekorasi Kamar Bayi Laki-laki: 5 Ide Kreatif untuk Membuat Ruangan Si Kecil Nyaman dan Stylish
Foto Instagram Zhafira Devi Selebgram Semarang Buang Bayi di Tong Sampah Bandara, Mau Berzina Ogah Urus Anak
CCTV Bandara Jadi Saksi Kelakuan Jahat Zhafira Devi Buang Bayi, Dimasukkan ke Kantong Kresek
Doyan 'Ngecas' Sana-sini Jadi Alasan Zhafira Devi Kebingungan Siapa Ayah Biologis Sang Bayi
Komentar Nakal 'Bayi Tua' di Instagram Nisa Kinderflix: Kak Terimakasih Udah Ajarin Adek Usia 300 Bulan Ini
Diduga Kesalahan Malpraktik, Bayi Prematur di Tasikmalaya Meninggal setelah Sesi Foto Newborn Oleh Klinik
Rumah Sakit Gaza Dikepung Tank Israel, Puluhan Bayi Prematur Dievakuasi ke Mesir