Rumah Sakit Gaza Dikepung Tank Israel, Puluhan Bayi Prematur Dievakuasi ke Mesir

BOGORINSIDER.com -- Sejumlah bayi-bayi yang lahir prematur dari rumah sakit terbesar di Gaza dievakuasi ke Mesir pada Senin, 20 November 2023.

Otoritas kesehatan Palestina melaporkan banyak korban tewas di rumah sakit lain yang dikelilingi oleh tank-tank Israel.

Lebih dari dua puluh bayi diperkirakan akan menyeberang ke Mesir, membawa kondisi bayi-bayi tersebut yang semakin memburuk di rumah sakit Al Shifa di Gaza utara.

Baca Juga: Komentar Nakal 'Bayi Tua' di Instagram Nisa Kinderflix: Kak Terimakasih Udah Ajarin Adek Usia 300 Bulan Ini

Pemadaman listrik dan kekurangan bahan bakar menyebabkan tidak berfungsinya layanan medis di sana.

Pasukan Israel merebut Rumah Al Shifa pekan lalu, mereka mengatakan serangan tersebut dilakukan untuk mencari jaringan terowongan Hamas.

Evakuasi pasien dan staf medis dari rumah sakit tersebut telah terjadi, dengan beberapa dokter mengatakan bahwa itu dilakukan secara sukarela, sementara beberapa orang mengklaim mereka dikeluarkan oleh tentara Israel.

Baca Juga: Doyan 'Ngecas' Sana-sini Jadi Alasan Zhafira Devi Kebingungan Siapa Ayah Biologis Sang Bayi

“Kami mendapat informasi sebelumnya bahwa tank sedang mengepung Rumah Sakit Indonesia. Sayangnya..., komunikasi di sana hampir terputus,” Nahed Abu Taaema, direktur Rumah Sakit Nasser di kota Khan Younis, Gaza selatan, mengatakan kepada Reuters.

“Kami sangat prihatin dengan nasib rekan-rekan kami dan nasib korban luka dan pasien serta orang-orang (pengungsi) yang mungkin masih berlindung di sana. Tidak ada ambulans yang bisa menjangkau mereka, dan kami khawatir korban luka akan meninggal,” kata Abu Taeema.

Sejumlah korban terdapat di rumah sakit terpisah di Beit Lahia, Gaza timur laut, yang ditembak oleh tank-tank Israel.

Baca Juga: CCTV Bandara Jadi Saksi Kelakuan Jahat Zhafira Devi Buang Bayi, Dimasukkan ke Kantong Kresek

Otoritas kesehatan Palestina melaporkan upaya besar-besaran untuk mengevakuasi warga sipil dari bahaya, dan fasilitas kesehatan di bagian utara Gaza terus mengalami serangan dari pasukan Israel.

Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan kehilangan kontak dengan tiga relawan Indonesia di rumah sakit yang merupakan bagian dari kelompok yang mendirikannya pada 2016.