Sunarso menjelaskan bahwa strategi pertumbuhan termasuk dalam upaya mengangkat segmen yang sudah ada, mencari sumber pertumbuhan baru, serta mempersingkat tenor pembiayaan.
Semua ini akan didigitalisasi untuk mempercepat proses, dengan tujuan akhir menghasilkan biaya yang lebih rendah.
Sunarso menambahkan bahwa perubahan model bisnis BRI yang semakin menekankan pemberdayaan juga akan memudahkan pelaku usaha untuk meningkatkan kapasitas mereka melalui ekosistem ultra mikro.
Dalam konteks ini, Sunarso mencatat bahwa pencapaian ini lebih dari sekadar angka. Hal ini mencerminkan langkah strategis BRI untuk mengubah model bisnisnya dengan memprioritaskan pemberdayaan.
Sunarso yakin bahwa layanan jasa keuangan yang lebih mudah diakses oleh pelaku usaha di segmen terkecil akan membantu mengatasi masalah akses permodalan yang selama ini dihadapi oleh mereka.
“Di bawah itu yang kita sebut ultra mikro, masih melimpah sumber pertumbuhannya. Yang penting kita bisa mengelolanya dengan tepat. Maka strategi kita untuk tumbuh itu adalah yang existing kita naik kelaskan, kemudian kita cari sumber pertumbuhan baru, kita go smaller,” ujar Sunarso menekankan.
“Kemudian tenornya juga lebih pendek-pendek, go shorter. Prosesnya kita digitalkan, lebih cepat, go faster. Dan kemudian insyaAllah nanti semuanya kita orkestrasi dalam suatu kebijakan, suatu strategi yang masif menghasilkan go cheaper. Jadi setelah kecil-kecil banyak, mudah, cepat, dan murah,” lanjut Sunarso.
Pencapaian ini juga didorong oleh keterlibatan sekitar 76.800 relationship manager dalam Holding UMi yang semakin mendekatkan diri dengan masyarakat.
Baca Juga: Kisah horor menakutkan, ojek online alami kejadian mistis dapat orderan makanan malah ke makam
Teknologi juga memainkan peran penting dalam memperkuat dan mengoptimalkan proses bisnis di Holding UMi.
Keberhasilan ini juga tidak lepas dari masukan dari nasabah yang menjadi pertimbangan dalam perumusan kebijakan.
Ini mencerminkan konsep inklusi, di mana pelaku usaha merasa lebih percaya diri dan nyaman dalam mengembangkan usahanya dengan adanya berbagai layanan tambahan.
Dengan demikian, pemberdayaan yang digencarkan oleh BRI diharapkan dapat mempercepat perkembangan UMKM dalam ekosistem ultra mikro, membawa dampak positif yang lebih luas bagi pelaku usaha di segmen terkecil, yang selama ini menghadapi kendala dalam mengakses permodalan.***
Artikel Terkait
Indeks Bisnis UMKM BRI Pertengahan 2023: Ekspansi Bisnis UMKM Meningkat dan Optimis Pulihkan Ekonomi
Turut meriahkan acara UMKM bank BRI, Menteri BUMN Erick Thohir ikut datang dalam pesta rakyat simpedes
Kredit Mikro Tumbuh 11,41%, BRI Makin Tangguh dengan Cetak Laba Rp29,56 Triliun
Support Isu AIPF 2023, Kredit ESG BRI Capai Rp732,3T Makin Kokoh Sebagai Front-Runner Sustainable Financing
Hadiri AIPF 2023, Dirut BRI bicara soal transformasi digital dan pemberdayaan UMKM
Dirut BRI Ungkap Inovasi Pemberdayaan UMKM dan Peran Penting Ekonomi di AIPF 2023
Bawa misi penyelamatan lingkungan, BRI ikut andil dukung perekonomian rendah karbon di AIPF 2023
Transisi Energi, BRI Sukses Bukukan Penyaluran Kredit ke Sektor Hijau Sebesar Rp79,4 Triliun