BOGORINSIDER.com --Kampanye anti rokok kian marak. Ajakan menghentikan kebiasaan rokok kian gencar, ini untuk menyadarkan masyarakat untuk menjaga kesehatan dan lingkungan.
Lalu rokok elektrit muncul, seolah-olah menjadi alternatif bagi perokok yang ingin berhenti merokok tembakau. Banyak yang menilai, rokok elektrik lebih aman bagi kesehatan ketimbang rokok biasa (tembakau).
Baca Juga: Ingin Wangi Sepanjang Hari? Ini Cara Menggunakan Parfum dengan Benar
Tidak heran jika banyak perokok yang beralih ke rokok elektrit. Namun sayang, rokok eletrik ini kemudian menjadi style dan digandrungi pria bahkan wanita.
Hal yang disayangkan ialah, adanya kelompok yang dulunya tidak merokok menjadi perokok elektrik. Mungkin karena alasan ingin dibilang keren.
Daily Mail menyebutkan rokok elektrik ini bekerja memanaskan semacam cairan dengan berbagai rasa sesuai dengan favorit Anda. Yang perlu diingat ialah, cairan tersebut juga mengandung nikotin seperti rokok biasa namun mengeluarkan uap seperti asap rokok biasa.
Baca Juga: Bekerja dari Rumah Ternyata Rentan Stres Dibanding Kerja di Kantor
Sebuah penelitian di Jepang menemukan bahwa uap rokok elektrik mengandung zat karsinogenik atau zat penyebab kanker seperti formaldehyde dan acetaldehyde.
Formaldehyde merupakan zat kimia yang ditemukan di dalam bahan bangunan dan balsem cair. Zat ini meningkatkan risiko Anda untuk terkena kanker 10 kali lipat lebih tinggi dari rokok tembakau.
Badan kesehatan dunia atau WHO sendiri sebenarnya telah melarang penjualan rokok elektrik secara bebas sebab dikhawatirkan mampu membahayakan kesehatan terutama jika asapnya dihirup oleh anak-anak.***