BOGORINSIDER.com – Banyak orang menganggap minum air hanya sebatas kebutuhan fisik untuk menghilangkan haus. Padahal, penelitian menunjukkan bahwa dehidrasi dapat berdampak jauh lebih luas, termasuk pada konsentrasi, emosi, hingga produktivitas sehari-hari.
Sebuah survei nasional Fluid Intake of Children, Adolescents and Adults in Indonesia: Results of The 2016 Liq.In7 menemukan bahwa 1 dari 4 orang dewasa di Indonesia masih belum memenuhi kebutuhan cairan hariannya. Kondisi ini patut diwaspadai karena kehilangan cairan tubuh sekitar 2 persen saja sudah bisa memengaruhi fungsi otak.
Dampak Dehidrasi yang Sering Diremehkan
Menurut dr Tria Rosemiarti, Dipl in Nutrition, MKK selaku Nutrition Design and Hydration Science Research and Innovation Danone Indonesia, dehidrasi sedang dapat menurunkan mood, memperburuk emosi, dan membuat seseorang lebih sulit berkonsentrasi. Akibatnya, pekerjaan sehari-hari mulai dari belajar, bekerja, hingga berinteraksi sosial tidak berjalan optimal.
“Air tidak hanya penting untuk kesehatan tubuh, tetapi juga berperan besar dalam menjaga fungsi kognitif. Gaya hidup hidrasi sehat akan membantu kita tetap fokus, stabil secara emosi, dan lebih produktif,” jelasnya.
Bukan Hanya Jumlah, tapi Konsistensi
Kesibukan sering membuat orang lupa minum, bahkan mengganti air putih dengan kopi, teh, atau minuman manis. Padahal, tubuh tetap membutuhkan cairan murni untuk menjaga keseimbangan metabolisme. Minum sedikit tapi sering, atau menyediakan botol air di meja kerja, bisa menjadi strategi sederhana agar tubuh tetap terhidrasi.
Hidrasi Sehat, Hidup Lebih Berkualitas
Ketika tubuh cukup cairan, bukan hanya fisik yang terasa segar, tetapi juga pikiran lebih jernih. Efeknya bisa dirasakan dalam pengambilan keputusan, kreativitas, hingga pengendalian stres sehari-hari.
Dengan kata lain, memenuhi kebutuhan cairan bukan hanya soal kesehatan, tapi juga investasi untuk meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas.