BOGORINSIDER.com - Kanker payudara masih menjadi momok bagi perempuan di Indonesia. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa kasus kanker payudara terus meningkat setiap tahunnya, dan banyak yang baru terdiagnosis pada stadium lanjut. Padahal, peluang kesembuhan akan jauh lebih besar bila kanker terdeteksi sejak dini.
Menunggu munculnya benjolan bukanlah strategi terbaik. Sebab, pada tahap awal, kanker payudara sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas. Oleh karena itu, perempuan perlu lebih proaktif melakukan deteksi dini, salah satunya dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan pemeriksaan klinis (SADANIS).
Apa itu SADARI?
SADARI adalah pemeriksaan payudara yang dilakukan secara mandiri oleh setiap perempuan. Caranya sederhana, cukup meraba payudara dan sekitarnya secara rutin setiap bulan, idealnya setelah menstruasi selesai. Dengan kebiasaan ini, perempuan bisa lebih cepat menyadari adanya perubahan pada payudara.
SADANIS untuk Deteksi Lebih Akurat
Selain SADARI, pemeriksaan payudara secara klinis oleh tenaga kesehatan (SADANIS) juga sangat penting. Dokter atau tenaga medis bisa membantu mendeteksi kelainan yang mungkin terlewat. Pada beberapa kasus, diperlukan juga pemeriksaan penunjang seperti USG atau mammografi.
Jangan Abaikan Perubahan Kecil
Perubahan sekecil apa pun pada payudara sebaiknya diperhatikan, misalnya:
- Perubahan bentuk atau ukuran payudara.
- Puting masuk ke dalam atau keluar cairan yang tidak normal.
- Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk.
- Kemerahan atau luka yang tidak sembuh.
Deteksi Dini, Kunci Keselamatan
Kanker payudara bukan hanya menyerang perempuan usia lanjut, tetapi juga bisa dialami oleh perempuan muda. Dengan deteksi dini, langkah pengobatan bisa dilakukan lebih cepat, sehingga peluang kesembuhan lebih tinggi dan kualitas hidup tetap terjaga.
Jangan tunggu ada benjolan baru bertindak. Mulailah peduli pada kesehatan payudara sejak sekarang.