BOGORINSIDER.com - Kalau kamu ingin memahami keuangan tanpa harus tersesat dalam istilah ekonomi atau perhitungan rumit, The Psychology of Money karya Morgan Housel bisa jadi pilihan bacaan yang sangat tepat.
Buku ini tidak hanya membahas soal menabung, berinvestasi, atau cara cepat mengumpulkan uang. Lebih dari itu, buku ini membahas bagaimana pola pikir, emosi, dan kebiasaan kita memengaruhi keputusan finansial sehari-hari. Disampaikan dengan gaya bahasa yang sederhana dan cerita-cerita nyata, buku ini membantu pembaca untuk lebih sadar dan bijak dalam mengatur keuangan.
Berikut ulasan isi bukunya secara lebih mendalam.
Baca Juga: The Alpha Girls Guide: Panduan Menjadi Perempuan Cerdas dan Mandiri Tanpa Drama
Tentang Penulis dan Bukunya
Buku ini pertama kali terbit pada tahun 2020 dan dengan cepat menjadi salah satu buku keuangan yang paling banyak dibaca. Morgan Housel sendiri adalah mantan jurnalis di The Wall Street Journal dan kini menjadi partner di Collaborative Fund, sebuah perusahaan investasi.
Housel dikenal dengan kemampuannya menyampaikan ide-ide kompleks dengan cara yang sederhana. Ia tidak hanya mengandalkan data atau teori, tapi juga mengaitkannya dengan kisah-kisah yang relevan dan mudah dipahami.
Isi Buku: Keuangan Itu Soal Perilaku, Bukan Sekadar Angka
Terdiri dari 19 bab pendek, setiap bab dalam buku ini membahas aspek berbeda dari cara manusia memperlakukan uang. Berikut beberapa poin penting yang menjadi highlight dari buku ini.
Baca Juga: 5 Cara Supaya Betah Membaca Buku Tanpa Terbebani
1. Kaya dan Terlihat Kaya Itu Tidak Sama
Dalam bukunya, Housel menjelaskan bahwa banyak orang terlihat hidup mewah tapi sebenarnya tidak memiliki kekayaan yang sesungguhnya. Mobil mahal, rumah besar, atau barang bermerek belum tentu mencerminkan kondisi keuangan yang sehat.
Sebaliknya, mereka yang benar-benar kaya sering kali hidup sederhana dan tidak memamerkan kekayaan.
Pesannya jelas: jangan sampai terjebak dalam pola hidup konsumtif demi terlihat sukses. Fokuslah pada membangun kekayaan yang nyata.
Baca Juga: Gibran Menyapa Warga Makassar, Bagikan Buku Tulis dan Susu untuk Anak-Anak
2. Keberuntungan dan Risiko Memiliki Peran Besar
Mengambil contoh Bill Gates, Housel menunjukkan bahwa kesuksesan sering kali merupakan perpaduan antara kemampuan dan keberuntungan. Bill Gates tumbuh di lingkungan yang memberinya akses awal ke teknologi—kesempatan yang tidak semua orang miliki.
Hal ini mengingatkan kita bahwa kesuksesan seseorang tidak bisa hanya dilihat dari kerja keras. Di sisi lain, risiko juga bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja, tak peduli seberapa pintar atau terampilnya seseorang.