BOGORINSIDER.com - Sejak resmi dijalankan secara komersial pada Oktober 2023, kereta cepat Whoosh telah menjadi bagian dari transformasi cara masyarakat Indonesia bepergian—khususnya di kawasan Jakarta hingga Bandung. Hingga akhir Juli 2025, Whoosh telah mencatatkan lebih dari 10,7 juta penumpang, menandakan bahwa transportasi berkecepatan tinggi kini telah menjadi bagian dari gaya hidup masa kini.
Menurut Eva Chairunisa, General Manager Corporate Secretary KCIC, masyarakat kini semakin mengedepankan efisiensi waktu dalam aktivitas harian mereka. “Kehadiran Whoosh memperlihatkan bahwa masyarakat telah menjadikan kecepatan dan kenyamanan sebagai prioritas utama dalam mobilitas harian,” ungkapnya pada Minggu (3/8).
Di hari biasa, jumlah pengguna Whoosh rata-rata berkisar antara 16 hingga 18 ribu orang per hari, sementara saat akhir pekan, antusiasme meningkat dengan penumpang mencapai 18 hingga 21 ribu orang. Angka tertinggi tercatat pada 27 Juni 2025, saat lebih dari 26 ribu orang memilih Whoosh sebagai moda transportasi mereka—sebuah pencapaian yang menunjukkan tingginya kepercayaan publik terhadap layanan ini.
Baca Juga: Nikmati Naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh Pakai BRImo, Banyak Promo Menanti
KCIC saat ini menjalankan 62 perjalanan harian, dengan kereta yang berangkat setiap 30 menit untuk rute Halim, Padalarang, Tegalluar, hingga Summarecon. Sementara untuk jalur yang mencakup Stasiun Karawang, jadwal keberangkatan dilakukan tiap satu jam sekali.
Setiap armada Whoosh mampu mengakomodasi hingga 601 penumpang dalam satu perjalanan. Tersedia tiga kelas layanan yang bisa dipilih sesuai preferensi dan kebutuhan, mulai dari First Class yang eksklusif, Business Class yang nyaman, hingga Premium Economy yang terjangkau namun tetap memberikan pengalaman menyenangkan.
Dengan kecepatan maksimal mencapai 350 kilometer per jam, Whoosh menjadi kereta tercepat di Asia Tenggara dan salah satu tercepat di dunia. Perjalanan antarkota kini bisa ditempuh hanya dalam waktu sekitar 45 menit—alternatif ideal bagi mereka yang ingin menghindari kemacetan dan perjalanan panjang melalui jalur darat.
Baca Juga: Wamen Ekraf Dorong Persiapan “Laskar AI” untuk Masa Depan Teknologi Nasional
Salah satu penumpang asal Cileungsi, Mella Amelia, yang melakukan perjalanan bersama dua anaknya dari Stasiun Halim menuju Bandung mengaku pengalamannya sangat berkesan. Ia menilai perjalanan terasa jauh lebih cepat, nyaman, dan tepat waktu dibanding moda transportasi lain. “Sangat nyaman dan bersih, jadi rasanya betah di dalam kereta. Karena lebih cepat sampai, saya tidak perlu terburu-buru dan perjalanan pun tidak terasa melelahkan,” ungkap Mella. Menurutnya, Whoosh menjadi pilihan transportasi yang layak direkomendasikan karena efisien dan memudahkan aktivitas sehari-hari.
Di balik kecepatannya, aspek keamanan pun sangat diperhatikan. Lebih dari 1.800 kamera pengawas tersebar di sepanjang rute, stasiun, serta di dalam kereta. Ditambah dengan 650 personel keamanan yang berjaga 24 jam, setiap 500 meter sepanjang jalur lintasan.
Kini, bepergian dengan Whoosh bukan hanya soal cepat sampai tujuan, tapi juga soal menghadirkan gaya hidup baru yang menekankan efisiensi, kenyamanan, dan kemewahan dalam satu paket. Whoosh telah menjadi pilihan cerdas bagi generasi aktif dan dinamis yang menghargai waktu dan pengalaman perjalanan berkualitas.
Baca Juga: Jajal Bareng FIFA, Erick Thohir Pastikan Whoosh Jadi Transportasi Piala Dunia U-17
“Kami akan terus melakukan peningkatan demi menciptakan layanan transportasi publik yang andal dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat modern,” tutup Eva.