BOGORINSIDER.com - Setiap tahun, perayaan Imlek menjadi momen paling dinantikan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.
Di antara sejumlah tradisi yang dijalankan, kue Nian Gao tetap menjadi favorit yang tak tergantikan.
Tidak hanya karena rasanya yang lezat, tetapi juga karena makna yang terkandung di dalamnya.
Sejarah Kue Nian Gao
Kue Nian Gao memiliki sejarah yang kaya, melampaui sekadar rasa manis yang ia tawarkan.
Baca Juga: 6 Tips Meriah Menyambut Tamu di Rumah saat Tahun Baru Imlek!
Diperkirakan kue ini telah ada sejak zaman Dinasti Han (206 SM – 220 M), yang diawali sebagai upacara untuk menghormati dewa-dewa dan leluhur.
Kue Simbolis
Kue Nian Gao, yang secara harfiah berarti "kue tahun baru", memiliki makna simbolis yang dalam.
Bentuknya yang bulat dan lembut melambangkan kesatuan dan keluarga yang utuh.
Selain itu, kata "Gao" dalam bahasa Tionghoa juga memiliki arti "tinggi" atau "naik", yang melambangkan kemajuan dan kenaikan dalam kehidupan.
Resep Klasik vs.
Varian Modern
Meskipun kue Nian Gao memiliki akar yang kuat dalam tradisi, variasi modern telah muncul.
Resep klasik sering kali terdiri dari bahan dasar tepung beras, gula, dan air, yang kemudian dikukus.
Namun, di era yang semakin modern ini, banyak variasi baru muncul, termasuk kue Nian Gao yang dipanggang, ditambahkan dengan bahan tambahan seperti kacang-kacangan atau buah-buahan kering.
Kue Nian Gao dalam Perayaan Imlek
Setiap kali Imlek tiba, kue Nian Gao menjadi pusat perhatian dalam persiapan dan perayaan.