Selama menjadi polisi, Tito juga terkenal sebagai sosok cerdas, pemberani, dan tegas. Saat berpangkat AKBP, telah memimpin tim Densun 88 yang berhasil melumpuhkan teroris Dr Azahari di Batu, Jawa Timur pada 9 November 2005. Pangkatnya pun naik satu tingkat dan mendapatkan penghargaan dari Kapolri (saat itu) Jendral (Pol) Sutanto.
Tito juga pernah memimpin sebuah tim khusus kepolisian yang berhasil membongkar jaringan teroris pimpinan Nurdin M Top.
Atas prestasi itu, pangkatnya pun dinaikkan lagi menjadi Brigadir Jenderal, kemudian diangkat menjadi Kepala Densus 88 Anti Teror Polri.
Setelah itu, karirnya terus menanjak. Menjadi Kapolda Papua, lalu Kapolda Metro Jaya, dan pada 14 Maret 2016 menjadi Kepala Badan Nasional Penganggulangan Terorisme (BNPT).
Selang empat bulan berikutnya, yakni 13 Juli 2016 menjadi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia hingga 22 Oktober 2019.
Budi Karya Sumadi dan Tito Karnavian kemudian mendapatkan kepercayaan lagi dari Presiden Joko Widodo pada periode 2019-2024. Budi tetap menjadi Menteri Perhubungan, sementara Tito menjadi Menteri Dalam Negeri.
Sempat pula Edhy Prabowo menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan. Akan tetapi, pria kelahiran Muara Enim tahun 1972 tersebut hanya menjabat hingga 25 November 2020, sebab menjadi tersangka dalam kasus ekspor benur yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Di luar kabinet
Di luar itu, masih ada sejumlah sosok penting asal Palembang yang mendapatkan kepercayaan menduduki jabatan penting lainnya. Mereka adalah Kgs Ahmad Badaruddin sebagai Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Kemudian Puan Maharani yang menjadi Ketua DPR RI.
Ada pula Prof Amzulian yang menjadi Ketua Ombudsman Republik Indonesia. Pria kelahiran Musi Rawas, Sumatera Selatan tahun 1964 tersebut merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya Palembang.
Agung Sampurna menjadi Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Lelaki kelahiran Madiun, Jawa Timur tahun 1971 ini menamatkan sekolah dasar hingga SMA di Palembang.
Dia juga alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya Palembang. Sosok lain adalah Firli Bahuri yang kini menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Beginilah kiprah orang Palembang dalam kancah politik dan pembangunan nasional. Kemampuan sumber daya manusia yang dipunyai selalu berlimpah.
Mereka merintis karir dari bawah. Melatih dan menyiapkan diri menjadi pemimpin sejak muda remaja melalui berbagai ajang pembinaan.
Maka, ketika masyarakat dan negara membutuhkan keterlibatannya, mereka sudah siap menerima tanggung jawab untuk melakukan yang terbaik bagi kemajuan bangsanya: bangsa Indonesia. ***