BOGORINSIDER.com - Kita tumbuh dengan berbagai anjuran: jangan begadang, makan sayur, rutin olahraga, jangan lupa minum air putih. Semua terdengar seperti sederet kewajiban hidup yang harus ditaati demi menjadi “manusia sehat”. Tapi pernahkah kamu berpikir, bahwa menjaga kesehatan sebenarnya bukan semata kewajiban, tapi bentuk keikhlasan sebuah cara lembut untuk mencintai tubuh sendiri?
Di tengah hiruk pikuk produktivitas, banyak orang menjaga kesehatan karena takut sakit, takut gak bisa kerja, takut menua terlalu cepat. Tapi kalau semua didasari rasa takut, kita hanya akan patuh sesaat lalu kembali lalai. Sebaliknya, ketika kita menjaga tubuh dengan sadar dan ikhlas, karena tahu tubuh ini adalah rumah satu-satunya yang kita punya, semuanya terasa ringan dan justru lebih konsisten.
Menjaga kesehatan bukan berarti harus jadi perfeksionis gak harus produktif setiap waktu juga bukan harus makan salad tiap hari atau lari 5K tiap pagi. Tapi soal mau mendengar sinyal tubuh: istirahat saat lelah, berhenti makan saat kenyang, tenangkan pikiran saat mulai sumpek. Hal-hal kecil seperti ini bisa membuat tubuh kita terhindar dari masalah yang gak penting. Keikhlasan ini muncul bukan dari tuntutan luar, tapi dari pengakuan bahwa diri kita layak untuk merasa sehat, baik secara fisik maupun mental.
Maka, daripada menjadikan kesehatan sebagai beban “harus”, lebih baik kita anggap ia sebagai bentuk syukur dan cinta pada diri sendiri. Karena pada akhirnya, tubuh kita selalu setia menemani meski kadang kita lupa merawatnya.
Sayangilah diri sendiri sebagaimana mestinya karena pada dasarnya kita hanya mempunyai diri sendiri. Jangan terlalu bergantung dengan teman ataupun orangtua karena kita kelak akan mandiri.
Dengan menerapkan pola ini, kita tidak terlalu merasa berat untuk melakukan hal ini, namun kedepannya merasa nyaman dan lebih mengerti diri sendiri.
Ayo teman-teman sayangi diri kita sendiri! Kalo bukan kita siapa lagi?
Artikel Terkait
Sudah mulai go public, intip 5 sumber kekayaan Syifa Hadju
Food vlogger Tasyi Athasyia beri ulasan negatif terhadap Indomie Mi Goreng Aceh 'rasa kalajengking'