BOGORINSIDER.com - Kita semua pasti pernah dengar kalimat-kalimat seperti “Semangat ya!”, “Jangan sedih, nanti juga berlalu”, atau “Lihat sisi positifnya dong!”. Di satu sisi, kalimat itu terdengar baik dan menyemangati. Tapi pernah nggak sih kamu merasa bukannya tenang, justru malah makin tertekan? Bahkan sampai perut rasanya mual, mulas, atau nyeri?
Bisa jadi itu bukan soal makanan, tapi soal toxic positivity.
Apa Itu Toxic Positivity?
Menurut Medical News Today, toxic positivity adalah dorongan berlebihan untuk selalu berpikir positif dan menolak semua bentuk emosi negatif. Gampangnya, ini seperti memaksa diri (atau orang lain) untuk selalu “baik-baik saja” meskipun sedang berada di titik terendah.
Contohnya seperti:
- Menyuruh orang yang sedang berduka untuk “lihat sisi baiknya”
- Menyamakan keikhlasan dengan melupakan rasa sakit
- Menghindari pembicaraan sedih dengan alasan “nggak mau mikir negatif”
- Merasa bersalah saat merasa sedih atau marah
Terdengar familiar?
Kok Bisa Sakit Perut? Apa Hubungannya Emosi Sama Pencernaan?
Tubuh dan pikiran itu saling terkoneksi erat. Sistem pencernaan kita bahkan sering disebut sebagai otak kedua karena memiliki jaringan saraf yang kompleks dan sangat sensitif terhadap emosi.
Saat kamu terus-terusan memendam stres, marah, kecewa, atau sedih tanpa benar-benar mengalaminya, tubuh akan memberikan sinyal lewat fisik. Salah satunya adalah masalah perut.
Beberapa gejala yang bisa muncul akibat tekanan emosi seperti toxic positivity antara lain:
- Mual tanpa sebab medis
- Kram perut atau nyeri ulu hati
- Gangguan pencernaan seperti sembelit atau diare
- Perut terasa “kencang” atau tidak nyaman
- Nafsu makan turun drastis
Ini bukan sugesti, tapi reaksi nyata dari tubuh.
Kenapa Bisa Sampai Begitu?
Saat kamu menolak emosi negatif (padahal tubuh sedang merasa sedih, takut, atau marah), sistem saraf simpatik alias sistem "fight or flight"bisa aktif terus-menerus. Hal ini menyebabkan:
Produksi hormon stres (seperti kortisol) meningkat
- Otot perut menegang
- Pencernaan melambat atau terganggu
- Keseimbangan mikrobioma usus terganggu
Singkatnya: memendam emosi bikin tubuh stres diam-diam, dan salah satu tempat “pelampiasannya” adalah perutmu.
Artikel Terkait
Fakultas Tarbiyah IAI Nasional Laa Roiba Bogor Gelar Benchmarking ke STAI Al-Hidayah dan UIKA, Dorong Peningkatan Mutu Berakreditasi Unggul
Me Time itu Kesehatan Juga