Jika masih punya waktu, kamu bisa mampir ke Kampung Kopi Windusari untuk membeli oleh-oleh biji kopi sangrai yang dikemas oleh warga lokal.
Baca Juga: Menelusuri Wisata Religi dan Budaya di Windusari, Magelang Kuno yang Hidup Kembali
Senja: Menutup Hari di Bukit Barede
Sekitar pukul 16.30, arahkan perjalanan ke Bukit Barede, salah satu spot terbaik untuk menikmati matahari terbenam.
Dari atas bukit, panorama Magelang terbentang luas. Langit berubah jingga, Gunung Sumbing mulai berwarna biru tua, dan suasana menjadi semakin hening.
Banyak pengunjung memilih duduk di tepi bukit sambil menyesap kopi sore dan berbincang ringan. Saat matahari benar-benar turun, kamu akan sadar: sehari di Windusari mungkin terasa singkat, tapi meninggalkan kesan yang dalam.
Windusari bukan destinasi glamor, tapi justru itulah pesonanya.
Dalam satu hari, kamu bisa melihat kehidupan berjalan lambat namun penuh makna dari petani yang tersenyum, aroma kopi yang hangat, hingga kabut yang turun perlahan menutupi desa.
Perjalanan singkat ini bukan hanya tentang tempat, tapi tentang keterhubungan antara manusia dan alam.
Dan saat kamu meninggalkan Windusari di senja hari, kamu akan membawa pulang bukan sekadar foto, melainkan perasaan tenang dan syukur yang sulit dijelaskan.
Artikel Terkait
Menyusuri Destinasi Wisata Alam De Djawatan Banyuwangi, Hutan Trembesi yang Serasa Dunia Fantasi
Petualangan dan Edukasi di Banyuwangi Park, Taman Wisata Modern di Ujung Timur Jawa
Menyelam di Destinasi Wisata Bangsring Underwater Banyuwangi, Wisata Laut yang Menyatu dengan Alam
Pantai Wedi Ireng Banyuwangi, Destinasi Wisata Permata Tersembunyi di Selatan Pulau Jawa
Menyelami Kehidupan Petani di Wisata Edukasi Alam Windusari