SEWAKTU.com -- Pertumbuhan ekonomi yang tetap kuat juga tecermin secara Lapangan Usaha dan spasial.
Selain itu sekitar 60 juta lebih pelaku sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tetap bergerak dan survive meski mereka pun ikut goyah digempur pandemi.
Omzet anjlok, penyediaan bahan terganggu, modal terancam cekak. Tak dipungkiri, mereka pernah memiliki pengalaman yang hampir mirip dengan kondisi saat ini pada krisis ekonomi 1998 dan 2008.
Meski ujian cukup berat, sektor itu mampu survive di tengah badai, bahkan tetap mampu menyumbang pertumbuhan ekonomi hingga 61,07 persen Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi I DPR RI, Prof. Dr. Sjarifuddin Hasan, MM,MBA, saat mengisi acara bakti kominfo yaitu Webinar Seminar Merajut Nusantara dengan tema “kewirausahaan pemula : kiat memanfaatkan teknologi informatika dalam berusaha” pada Rabu 3 mei 2023 di Bogor Jawa Barat.
Baca Juga: Plt Wali Kota Bekasi Terima Kunjungan Kerja Wakil Walikota Samarinda, Bahas P3DN
Sjarifuddin Hasan selaku Anggota Komisi 1 DPR RI juga mengatakan bahwasannya fakta anak muda semakin giat berusaha patut di apresiasi.
Hal ini berdasarkan fakta yaitu populasi generasi muda mencapai 64% dari total penduduk Indonesia.
“Dari jumlah tersebut 73% anak muda Indonesia berminat wirausaha. Di sisi lain, dukungan pemerintah dan swasta pun signifikan. Hasil kolaborasi yang menjanjikan dalam hal pembangunan infrastruktur teknologi informasi, termasuk di antaranya jaringan Palapa Ring yang bakal memberikan akses internet bagi masyarakat di 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia, yang memungkinkan lebih banyak UMKM mengadaptasi digital.” pungkas Syarifuddin Hasan.
Baca Juga: Selalu Mengedepankan Aspirasi Masyakarat, Plt Wali Kota Bekasi Apresiasi DPRD Kota Bekasi
Selain Syarifuddin Hasan hadir pula narasumber lain yaitu Yuiandre Darwis Ph.D selaku Ketua Dewan Pakar ISKI yang turut memaparkan bahwa populasi Indonesia adalah keempat terbesar dunia, setelah China, India, dan Amerika Serikat.
Dengan lebih dari 274 juta penduduk, Indonesia adalah pasar yang besar, bukan saja bagi UMKM dan perusahaan domestik, tapi juga bagi perusahaan-perusahaan asing.
Modal positif tersebut tentu menggembirakan, namun juga layak diwaspadai. Sebagaimana sinyalemen bahwa market digital (dalam arti produk yang dijual) jangan sampai dikuasai pihak dari luar.