BOGORINSIDER.com - Kementerian Kesehatan RI menobatkan 5 Kabupaten/Kota di Indonesia yang meraih Sertifikat Eliminasi Filariasis (penyakit kaki gajah) salah satunya kepada Kota Bekasi.
Sertifikat diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin kepada Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto di Krakatau Grand Ballroom Taman Mini Indonesia pada Selasa, 21 Februari 2023.
Tri Adhianto pun mengucapkan terima kasih atas dukungan besar masyarakat Kota Bekasi yang telah bersama-sama berjuang melawan penyakit kaki gajah.
"Tetap terapkan pola hidup bersih dan sehat di lingkungan tempat tinggal masing-masing, lengkapi dengan asupan makanan yang sehat, guna mewujudkan Indonesia Bebas lenyakit kaki gajah," ujar Tri Adhianto.
Dinas kesehatan Kota Bekasi menghimbau kepada warga yang memiliki gejala kaki gajah segera berobat ke Puskesmas.
"Raihan ini merupakan wujud kolaborasi dan sinergitas yang tangguh antara Dinas Kesehatan bersama pemangku di wilayah baik Camat dan Lurah serta seluruh Tenaga Medis di Kota Bekasi untuk gencar melakukan langkah preventif dan solutif dalam penanganan penyakit kaki gajah," ungkapan apresiasi kepada tim dari Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto.
Adapun 5 Kabupaten/Kota yang meraih sertifikat Eliminasi Filariasis adalah:
1. Kota Bekasi, Prov Jawa Barat
2. Kabupaten Bekasi, Prov Jawa Barat
3. Kabupaten Subang, Prov Jawa Barat
4. Kabupaten Supiori, Provinsi Papua
5. Kabupaten Mappi, Provinsi Papua Selatan
Selain Sertifikat Eliminasi Filariasis, diserahkan juga Sertifikat Bebas Frambusia bagi 103 Kabupaten/Kota se- Indonesia.
Baca Juga: PDI Perjuangan Pastikan Bakal Mengusung Tri Adhianto Jadi Cawalkot Bekasi pada Pilkada 2024
Menkes Budi Gunadi menegaskan bahwa upaya pengendalian penyakit kaki gajah tidak bisa dilakukan sendiri oleh Kementerian Kesehatan.
Dukungan diperlukan dari berbagai pihak, seperti Pemerintah Pusat dan Daerah serta lintas sektor; masyarakat dan layanan kesehatan dan Gunadi pun memberikan apresiasi kepada Kabupaten/Kota yang meraih sertifikat Eliminasi Filariasis.
"Di tingkat Pemerintah, perlu dukungan dari seluruh Pimpinan di jajaran Pemerintah Pusat dan Daerah dari level Gubernur hingga Lurah. Dukungan yang diharapkan diantaranya berupa komitmen, dukungan kebijakan yang efektif, dukungan sumber daya, serta dukungan operasional untuk menggerakkan seluruh komponen masyarakat, dan saya sampaikan rasa bangga juga terima kasih kepada Kabupaten/Kota yang sudah menunjukkan komitmennya dan kerja kerasnya mewujudkan Eliminasi Filariasis dan pertahankan," ucap Menteri Gunadi.
Kota Bekasi telah melaksanakan POPM (Pemberian Obat Pencegahan Massal) parsial di seluruh desa pada tahun 2004-2016 di EU (Evaluasi Unit) 1, 2, dan 3 selama 5 tahun tetapi tidak serempak. Pada tahun 2014 atas rekomendasi WHO maka Kota Bekasi agar dapat menyelesaikan 2 putaran POPM lagi di EU 3 dan melengkapi kelayakan TAS (Transmission Assesment Survey).