BOGORINSIDER.com - Pada Kamis (28/8), ribuan buruh memenuhi kawasan DPR RI. Mereka datang membawa spanduk besar berisi pesan tuntutan, di antaranya menolak outsourcing dan mendesak penghentian gelombang PHK. Setelah aksi di gedung parlemen, massa berencana melanjutkan langkah menuju Monas.
Di Jabodetabek, sekitar 100 ribu buruh terlibat langsung, sedangkan jutaan lainnya menggelar aksi serentak di 38 provinsi. Skala ini menunjukkan gerakan buruh tidak lagi terbatas di ibu kota, melainkan meluas secara nasional.
Selain menyinggung soal upah minimum 2026, enam isu pokok turut disuarakan, yaitu: penghapusan outsourcing dan upah murah, pembentukan Satgas PHK, reformasi pajak perburuhan (kenaikan PTKP Rp7,5 juta, penghapusan pajak pesangon, THR, JHT, serta diskriminasi pajak pada pekerja perempuan menikah), pengesahan RUU Ketenagakerjaan tanpa omnibus law, percepatan RUU Perampasan Aset, serta revisi RUU Pemilu menuju 2029.
Baca Juga: Aksi Buruh Serentak, Jalan Sekitar DPR Ramai oleh Massa dan Spanduk Tuntutan
Gerakan ini mencerminkan konsolidasi buruh yang kian solid dalam menuntut keadilan dan kebijakan yang berpihak pada pekerja.