BOGORINSIDER.com -- Pemerintah Indonesia terus memperkuat upaya penanggulangan penyakit menular melalui program vaksinasi nasional dan pengembangan vaksin dalam negeri.
Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, setiap tahunnya sekitar 18 juta penduduk menerima vaksin dengan 14 jenis antigen yang tersedia saat ini.
“Dengan jumlah penduduk mencapai 270 juta jiwa, tantangan menjaga kesehatan masyarakat sangat besar,” ujar Budi dalam sambutannya pada acara di Bali, 4 Desember 2024.
Baca Juga: Bupati Bogor Rudy Susmanti Bakal Pertimbangkan Uji Coba Vaksin TBC yang Didukung Bill Gates
Ia menambahkan bahwa program vaksinasi telah berkontribusi pada penurunan angka kematian anak secara signifikan, meskipun ia berharap hasilnya bisa lebih optimal.
Pemerintah juga tengah fokus pada vaksinasi Human Papillomavirus (HPV) sebagai langkah preventif terhadap kanker serviks.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan cakupan imunisasi HPV mencapai 90 persen bagi anak perempuan usia 15 tahun pada 2030.
Saat ini, program tersebut menyasar anak perempuan berusia 9-14 tahun baik di lingkungan sekolah maupun luar sekolah, sebagai bagian dari program imunisasi nasional.
“Dengan vaksin yang terbukti aman dan efektif serta dukungan dari berbagai pihak, kami berkomitmen untuk menekan angka kesakitan dan kematian akibat kanker serviks, guna menciptakan generasi yang sehat,” bunyi pernyataan resmi Kemenkes.
Dalam data WHO tahun 2023 yang dikutip Kemenkes, tercatat ada sekitar 14,5 juta anak di dunia yang tidak menerima imunisasi sama sekali (zero dose).
Baca Juga: Selain kaya manfaat untuk kecantikan, kunyit juga dapat mengurangi efek samping Vaksin Covid-19 loh!
Indonesia menempati urutan keenam tertinggi secara global, dengan 1,3 juta anak belum mendapat vaksin DPT1 pada 2019–2023.
Direktur Imunisasi Kemenkes RI, dr. Prima Yosephine, menyatakan bahwa situasi ini mencerminkan masih banyak anak Indonesia belum terlindungi secara optimal.
“Ini bukan sekadar angka, tapi potret nyata situasi yang berisiko besar jika tidak segera diatasi,” katanya dalam kegiatan di Banten, 30 April 2025.
Ia menegaskan bahwa cakupan imunisasi yang tinggi dan merata adalah investasi penting demi melindungi anak dari penyakit serius dan memastikan generasi mendatang tumbuh sehat dan tangguh.