BOGORINSIDER.com - Isu soal ijazah Presiden Joko Widodo kembali mencuat ke permukaan. Meski bukan hal baru, pembahasan mengenai keaslian dokumen pendidikan kepala negara ini terus diangkat oleh sejumlah pihak.
Namun berdasarkan survei terbaru, mayoritas masyarakat ternyata tidak percaya dengan tuduhan tersebut.
Dilihat dari beritariau.co.id dalam hasil survei yang dirilis oleh lembaga riset nasional, publik menilai bahwa isu ini tidak relevan dan tidak berdampak terhadap kepercayaan mereka pada sosok Jokowi.
Angka ketidakpercayaan terhadap tudingan itu cukup tinggi dan menjadi sinyal kuat bahwa masyarakat melihat isu ini sebagai bagian dari narasi yang sudah kehilangan daya pengaruh.
Jokowi Tanggapi dengan Santai
Presiden Jokowi akhirnya angkat bicara menanggapi hasil survei tersebut. Dalam pernyataannya, ia mengaku tidak terlalu ambil pusing.
Menurutnya, tuduhan seperti itu sudah sering muncul sejak awal masa jabatannya dan selama ini ia memilih untuk tetap fokus bekerja.
Ia menyebut bahwa masyarakat sekarang sudah semakin cerdas dalam menilai informasi. Apa yang dianggap tidak masuk akal, biasanya akan langsung ditolak oleh publik.
Jokowi juga menekankan bahwa pemerintahannya tidak akan terganggu oleh isu yang tidak berdasar.
Dengan nada santai, ia mengatakan bahwa yang paling penting adalah hasil kerja nyata yang bisa dirasakan oleh masyarakat.
Soal ijazah, menurutnya, sudah berkali-kali dibuktikan dan diklarifikasi oleh lembaga terkait.
Masyarakat Semakin Rasional
Berita Terkini mengatakan survei yang menyoroti isu ini memberikan gambaran bahwa masyarakat kini lebih rasional dalam menyikapi informasi yang beredar.
Di tengah derasnya arus informasi, publik semakin mampu membedakan mana yang fakta dan mana yang sekadar opini atau spekulasi.
Para analis menyebut bahwa tingginya ketidakpercayaan terhadap isu ijazah palsu juga menunjukkan bahwa publik sudah tidak tertarik dengan wacana yang bersifat menyerang personal, terutama jika tidak disertai bukti kuat.