Mereka tidak ingin terpecah oleh isu yang tidak punya dasar kuat. Fokus utama masyarakat kini adalah bagaimana menghadapi kondisi ekonomi global, menjaga daya beli, dan memastikan layanan publik tetap berjalan optimal.
Munculnya isu seperti ijazah palsu memang bisa mengganggu, tapi jika tidak direspons dengan tepat, justru bisa menjadi bumerang bagi pihak yang menyebarkannya.
Survei membuktikan bahwa masyarakat sudah tidak tertarik pada isu sejenis dan lebih memilih mendukung program yang berdampak langsung bagi kehidupan mereka.
Isu ijazah palsu yang kembali beredar ternyata tidak banyak menggoyahkan kepercayaan masyarakat terhadap Presiden Jokowi.
Survei menunjukkan bahwa mayoritas publik tidak percaya dan lebih memilih fokus pada hal yang benar benar penting.
Presiden sendiri memilih menanggapi isu ini dengan tenang dan tetap fokus pada kerja. Di tengah derasnya informasi, sikap publik yang rasional dan kritis adalah modal penting untuk menjaga demokrasi yang sehat.
Isu boleh datang silih berganti, tapi fakta dan kinerja tetap akan menjadi penentu siapa yang benar benar dipercaya rakyat. ***
Artikel Terkait
Gus Miftah ungkap pesan khusus Jokowi jelang akhir masa jabatan
Peninggalan Presiden Jokowi Bangun Tol Bocimi, Solusi Kemacetan di Caringin Bogor
Lagi-lagi presiden Jokowi dapat kritikan, minta pejabat jangan flexing tapi menantu sendiri update gaya hidup mewah
Usai Dilantik Prabowo, Basuki Akan Koordinasi ke Jokowi soal Proyek IKN
Jokowi melakukan kunjungan ke Pasar Notoharjo di Solo