BOGORINISDER.com -- Sebuah gempa bumi dengan magnitudo 2,3 mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat, pada Jumat dini hari (16 Mei 2025). Informasi ini disampaikan langsung oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui unggahan di akun media sosial resminya.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh BMKG, gempa terjadi sekitar pukul 00.23 WIB. Titik pusat gempa terletak di daratan, sekitar 2 kilometer dari arah barat daya Kabupaten Cianjur.
Kedalaman gempa tercatat berada pada 12 kilometer di bawah permukaan tanah.
Baca Juga: Getaran Ringan Guncang Sumur Banten, BMKG Catat Gempa Magnitudo 2,5
“#Gempa (UPDATE) Mag:2.3, 16-Mei-25 00:23:56 WIB, Lok:6.83 LS, 107.12 BT (Pusat gempa berada di darat 2 km barat daya Cianjur), Kedlmn:12 Km Dirasakan (MMI) #BMKG,” demikian keterangan resmi BMKG melalui platform X (dulu Twitter).
Meskipun magnitudo gempa tergolong kecil, BMKG tetap mencatat peristiwa ini untuk tujuan monitoring dan pemetaan potensi seismik di wilayah Cianjur dan sekitarnya.
Hingga saat ini belum ada laporan mengenai dampak kerusakan infrastruktur maupun korban akibat peristiwa tersebut.
Gempa bumi dengan kekuatan di bawah magnitudo 3,0 seperti ini umumnya digolongkan sebagai gempa mikro dan seringkali hanya dirasakan lemah atau bahkan tidak terasa sama sekali oleh masyarakat, kecuali berada sangat dekat dengan titik pusat gempa.
Baca Juga: Tiga Kejadian Gempa Mengguncang Wilayah Indonesia
BMKG terus memantau perkembangan aktivitas seismik di wilayah Jawa Barat yang secara geografis termasuk kawasan aktif secara tektonik.
Hal ini disebabkan oleh keberadaan sejumlah sesar aktif dan jalur pertemuan lempeng tektonik yang melintasi wilayah tersebut.
Salah satu sesar lokal yang cukup dikenal di daerah ini adalah Sesar Cimandiri, yang telah tercatat sebagai pemicu beberapa gempa di masa lalu.
Pihak BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya.
Warga diminta hanya mengacu pada informasi resmi dari BMKG terkait aktivitas gempa bumi dan potensi bencana lainnya.
Sebagai bentuk kewaspadaan, warga diimbau untuk memastikan bangunan tempat tinggal mereka telah memenuhi standar ketahanan gempa.