news

Polda Metro Jaya Gelar Operasi Anti Premanisme, 999 Personel Dikerahkan Bersih-bersih Ibu Kota

Sabtu, 10 Mei 2025 | 09:05 WIB
Polda Metro Jaya Gelar Operasi Berantas Premanisme, 999 Personel Dikerahkan (foto gelar operasi/transindonesia.com)

BOGORINSIDER.com -- Dalam upaya menciptakan rasa aman dan menekan praktik kriminal jalanan, Polda Metro Jaya meluncurkan operasi khusus pemberantasan premanisme yang dimulai pada 9 Mei 2025.

Operasi ini akan berlangsung selama 15 hari dan menargetkan individu maupun kelompok yang terlibat dalam aksi pemalakan, pungutan liar (pungli), pemerasan, hingga intimidasi terhadap masyarakat.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, menegaskan bahwa operasi ini difokuskan pada pelaku-pelaku yang mengganggu ketertiban umum dan meresahkan warga.

Baca Juga: Kronologi Iinfluencer Tasyi Athasyia laporkan tuduhan 'Black Campaign' ke Polda Metro Jaya

Ia mengimbau masyarakat, pelaku usaha, serta individu yang merasa dirugikan oleh tindakan premanisme untuk segera melapor ke kantor polisi terdekat.

“Siapa pun yang merasa terganggu atau menjadi korban pungli, pemaksaan, pemerasan, intimidasi oleh individu atau kelompok tertentu, termasuk ormas, mohon segera laporkan kepada aparat,” ujar Karyoto dalam pernyataannya di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2025) sore.

Menurutnya, tindakan tersebut tergolong sebagai tindak pidana karena kerap disertai unsur kekerasan dan ancaman.

Oleh karena itu, ia meminta jajaran Polres di wilayah hukum Polda Metro Jaya untuk memberikan perhatian penuh terhadap laporan dari masyarakat.

Baca Juga: Doktif laporkan selebgram dan bos skincare Shella Saukia ke Polda Metro Jaya

Karyoto juga menyebut bahwa bila laporan diterima di tingkat Polsek, maka proses penindakannya tetap dapat ditangani oleh Polres dan Kodim secara kolaboratif.

Operasi ini melibatkan 999 personel gabungan dari berbagai instansi. Dari jumlah tersebut, 663 personel berasal dari kepolisian, 306 personel dari jajaran TNI (Angkatan Darat, Laut, dan Udara), dan 30 personel dari Pemda DKI Jakarta.

Sinergi antarinstansi ini diharapkan dapat mempercepat pemberantasan aksi-aksi premanisme di wilayah ibu kota dan sekitarnya.

Di kesempatan yang sama, Pangdam Jaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay menyampaikan bahwa praktik premanisme banyak ditemukan di kawasan industri dan pusat perdagangan, yang berpotensi mengganggu roda ekonomi daerah.

Ia pun menegaskan bahwa seluruh Komandan Kodim dan Korem di wilayah Kodam Jaya telah diperintahkan untuk turun langsung ke lapangan dan mendukung operasi ini bersama dengan Polres setempat.

“Kami siap mendukung penuh langkah bersih-bersih premanisme, terutama di daerah industri dan pertokoan, agar iklim ekonomi dan keamanan tetap terjaga,” jelas Mayjen Rafael.

Halaman:

Tags

Terkini

Lambannya Perkara Kasus Pelecehan di SD Advent Bekasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:17 WIB