BOGORINSIDER.com -- Beredar isi surat wasiat yang diduga ditulis oleh seorang mahasiswi cantik Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR) yang tewas di dalam mobil.
Mahasiswi UNAIR berinisial CA itu ditemukan warga setempat di pekarangan apartemen dalam keadaan tidak bernyawa, dengan kepala terbungkus plastik pada tanggal 5 November 2023.
Korban, yang diidentifikasi sebagai Caroline Angelica, ditemukan di dalam sebuah kendaraan dengan nomor plat AG 1484 BY, yang terparkir di lingkungan apartemen di Jalan H. Anwar Hamzah, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca Juga: Kelezatan Mie Ongklok, Lontong Tetel, dan Wisata Kuliner Populer di Wonosobo
Caroline Angelica, mahasiswi UNAIR yang mengalami akhir tragis ini, meninggalkan dua surat wasiat yang ditulis dalam bahasa Inggris, yang ditujukan kepada orangtuanya, teman-temannya, dan pamannya.
Dalam surat wasiat lembar kedua, ia mengungkapkan rasa terima kasih kepada pamannya yang telah mempersiapkannya untuk menghadapi kerasnya dunia.
Ia juga menyatakan ketidakmampuannya menerima kenyataan dan memilih untuk melarikan diri karena ia merasa tidak memiliki masa depan yang sukses.
Baca Juga: Kelezatan Mie Ongklok, Lontong Tetel, dan Wisata Kuliner Populer di Wonosobo
Penggunaan frasa "Anak bodoh" dalam suratnya juga menunjukkan adanya masalah keluarga yang mendalam.
Berikut adalah kutipan isi surat wasiatnya yang didapat Bogorinsider.com:
"Terima kasih telah membuka mataku terhadap dunia yang kejam. Tapi anak rapuh dan bodoh yang kamu cintai ini tidak bisa menghadapi kenyataan. Saya memilih untuk melarikan diri. Maafkan saya, saya seorang pengecut. Saya tidak pintar. Saya tidak bijaksana. Anda salah melihat saya. Saya tidak melihat masa depan, belum satupun yang tercapai," tulis Caroline Angelica dalam suratnya, seperti yang dikutip oleh Bogorinsider.com dari Jawapos.com pada tanggal 6 November 2023.
Baca Juga: Cicipi Kelezatan Legendaris di 4 Warung Makan Terbaik di Jogja yang Wajib Kamu Kunjungi
Menurut terjemahan surat tersebut ke dalam bahasa Indonesia:
Caroline Angelica tampaknya merasa putus asa dengan kehidupannya, dan kerasnya realitas akhirnya mendorongnya untuk mengakhiri hidupnya pada usia yang begitu muda.