BOGORINSIDER.com -- Belum lama ini jagad maya diramaikan oleh aksi kontroversial seorang pria pendukung Israel asal Tangerang yang bernama Arif Andriawan.
Aksinya yang viral membuat geram banyak pihak, karena dalam video yang tersebar di media sosial, Arif Andriawan mengaku pendukung Israel.
Permasalahannya, Arif Andriawan sengaja membuat video viral dan secara terang-terangan menghina pendukung Palestina tidak punya otak.
Baca Juga: Gal Gadot Dukung Israel, Angelina Jolie Pro Palestina, Warganet: Wonder Woman di kehidupan nyata
Dalam video tersebut, Arif Andriawan terlihat memojokkan orang-orang yang akan melakukan aksi bela Palestina di Monas 5 November 2023 hari ini.
Dengan tegas, ia menyatakan bahwa dirinya adalah seorang pendukung Israel dan menghina pendukung Palestina dengan menyebut mereka tak memiliki otak.
"Kalau Israel sama Palestina, saya dukung Israel. Kalau para pendukung Israel itu pasti otaknya ada, kalau pendukung Palestina otaknya nggak ada. Palestina bukan kekurangan uang, tapi kekurangan keadilan," ucap pria tersebut dalam videonya, dikutip Bogorinsider.com dari Sewaktu.com pada 5 November 2023..
Baca Juga: Aksi Genosida Mengancam Palestina, Menteri Israel Sebut Serangan Bom Nuklir Bisa Jadi Kemungkinan
Video tersebut cepat menyebar dan menuai reaksi dari berbagai pihak. Dalam mengantisipasi potensi konflik yang lebih intensif, aparat Polsek Rajeg Polresta Tangerang melakukan tindakan cepat.
Kapolsek Rajeg, Iptu Hajaji, mengungkapkan bahwa langkah cepat tersebut diambil untuk mencegah terjadinya kerusuhan di masyarakat pasca penyebaran video kontroversial tersebut.
"Agar tidak menimbulkan konflik di masyarakat, kami segera merespons adanya video itu dengann mendatangi orang yang ada di video," kata Iptu Hajaji.
Baca Juga: Konflik Makin Panas, Hizbullah Luncurkan Serangan Rudal Volcano ke Pangkalan Israel di Lebanon
Selain mengamankan individu terkait, pihak kepolisian juga terus memantau situasi dan keamanan di sekitar kediaman Arif Andriawan.
Hal ini dilakukan untuk mencegah potensi tindakan anarkis yang mungkin dilakukan oleh warga yang tidak setuju dengan tindakan Arif Andriawan.