BOGORINSIDER.com -- Menteri Koperasi dan UKM RI (MenKopUKM) Teten Masduki menegaskan, Indonesia memiliki keunggulan dari sektor pertanian dan keunggulan ini perlu dikembangkan lebih lanjut.
Salah satunya melalui penciptaan wirausaha berbasis agrikultur yang diberi nama agripreneur yang berpotensi mendorong berkembangnya hilirisasi pertanian sekaligus menciptakan wirausaha unggulan.
“Kita bisa menciptakan lapangan kerja berkualitas dengan menghadirkan entrepreneur baru dengan produk berbasis riset. Selain membangun infrastruktur, modernisasi birokrasi, SDM, pembangunan demokrasi, dan paling penting Indonesia perlu menyiapkan entrepreneur,” ungkap MenKopUKM Teten Masduki dalam acara Entrepreneur Hub Dialog Interaktif MenKopUKM bersama Agripreneur di Bogor, Jawa Barat, Senin (10/7/23)
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap PDB pada triwulan I 2023 sebesar 11,8 persen, dengan tren pertumbuhan yang positif sebesar 4,73 persen per kuartal.
Baca Juga: Diskominfostandi Gelar Bimtek Untuk Admin Medsos Perangkat Daerah untuk Perkuat Kualitas Jurnalistik
Selain itu, Global Food Security Index (GFSI) mencatat bahwa indeks ketahanan pangan Indonesia tahun 2022 berada di peringkat 69 dari 113 negara dengan mengalami peningkatan di level 60,2 atau naik 1,69 persen dibandingkan tahun 2021.
Lebih lanjut, Menteri Teten Masduki menambahkan bahwa saat ini pihaknya membidik persentase entrepreneur sebanyak 3,47 persen. Menurutnya, untuk menjadi negara maju persentase wirausaha sebuah negara minimal harus mencapai 4 persen.
Dalam hal ini, menurutnya Indonesia harus berhasil mencetak 1 juta wirausaha agar dapat mencapai persentase yang ditargetkan.
“Kita harus memikirkan bagaimana caranya mencetak 4 persen entrepreneur baru ini karena kita membutuhkan sekitar 1 juta lagi entrepreneur baru. Maka kita ingin menggandeng kampus sebagai pabrik entrepreneur salah satunya IPB. Supaya pebisnis baru memulai dengan inovasi produk yang berbasis riset dan teknologi,” kata Menteri Teten.
Salah satunya langkah nyata yang dapat dikembangkan terkait agripreneur yaitu bersama dengan IPB University. Kolaborasi ini difokuskan pada pentingnya inovasi dan pertumbuhan berkelanjutan dalam memajukan industri agribisnis serta mendukung perkembangan agripreneur.
Baca Juga: Himpunan Alumni IPB (HA IPB) Meluncurkan 10 Program Unggulan di tahun 2023 Pada Acara FSA X
Melalui kolaborasi bersama dengan IPB melalui STP-IPB diharapkan dapat tercipta langkah-langkah untuk menjawab berbagai tantangan terkait ketahanan pangan, penciptaan nilai tambah melalui pengembangan produk olahan baru. Pengemasan yang menarik, dan pemasaran yang cerdas berbasis teknologi. Misalnya menjadi produk perawatan kulit, produk kesehatan, dan minyak atsiri.
Para peserta yang tergabung dalam Entrepreneur Hub Agripreneur diharapkan dapat terus mengembangkan diri dan mendapatkan pendampingan pengembangan usaha dari IPB melalui STP-IPB. Sehingga dalam beberapa waktu ke depan, para agripreneur tersebut usahanya dapat naik kelas.
Artikel Terkait
Multitalent banget Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono menjadi drummer Kotak
Sandiaga Uno bikin konten bareng Bunda Corla, Farhat Abbas : Agak aneh tingkah menteri pariwisata
Tali Kasih Antar Dosen di Festival Menyambut Bulan Ramadhan HA IPB
Potret Gubernur Lampung sumringah pemerintah pusat ambil alih perbaikan jalan, hingga dicuekin Menteri PURR
Saat Acara Diwisuda, Ketua HA IPB Ingatkan Alumni untuk Kembangkan Jejaring dan Kolaborasi