“Terbukti, melalui kinerja perseroan yang positif tersebut kami mampu mempertahankan peringkat teratas di Indonesia serta mampu naik peringkat secara internasional. Ini membuktikan bahwa keberadaan perusahaan BUMN kian diapresiasi oleh dunia luar. Ke depan kami akan terus berkomitmen untuk meng-create value, baik dari aspek ekonomi maupun sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tambah Sunarso.
Tak hanya empat indikator tersebut, banyak faktor yang digunakan untuk melakukan pemeringkatan oleh Forbes.
Seperti ketepatan waktu pengumpulan data, kebijakan pelaporan perusahaan, kebijakan pelaporan khusus negara, dan jeda waktu antara saat perusahaan merilis data keuangannya dan ketika database Forbes mem-verifikasinya untuk pemeringkatan.
Secara total, perusahaan-perusahaan dalam daftar tersebut menghasilkan penjualan mencapai US$50,8 triliun, laba $4,4 triliun, aset $231 triliun, dan nilai pasar $74 triliun.
Namun demikian, keuntungan kumulatif, aset, dan nilai pasar yang diraih secara keseluruhan oleh ke-2000 perusahaan tersebut turun sedikit dibandingkan tahun lalu, meskipun ini adalah pertama kalinya total pendapatan melampaui US$50 triliun.
Ada 58 negara yang diwakili oleh perusahaan publik dalam daftar tersebut. Amerika Serikat memimpin dengan 611 perusahaan dan Cina berada di urutan kedua dengan 346 perusahaan Global 2000.***
Artikel Terkait
Ini Rincian Harga Tiket FIFA Matchday Indonesia vs Argentina, Bisa Dibeli Lewat BRI!
BRI Dorong Talenta Muda Timba Ilmu Dari 4 Legenda Sepak Bola Dunia Lewat BRImo Future Garuda
Bersama talenta muda tanah air, BRI hadirkan 4 legenda sepak bola dunia lewat BRImo Future Garuda
Di Dukung BRI, Potensi Perputaran Ekonomi FIFA Match Day Indonesia vs Argentina Diproyeksi Tembus Rp500 Miliar
Mantap! Brand Finance Nobatkan BRI Sebagai Brand Paling Bernilai di Indonesia