Tragedi di Pernikahan Anak Dedi Mulyadi: 14 Orang Pingsan, 3 Meninggal Dunia Termasuk Polisi

photo author
- Sabtu, 19 Juli 2025 | 09:05 WIB
Tragedi di Pernikahan Anak Dedi Mulyadi: 14 Orang Pingsan, 3 Meninggal Dunia Termasuk Polisi (police line/dreamstime.com)
Tragedi di Pernikahan Anak Dedi Mulyadi: 14 Orang Pingsan, 3 Meninggal Dunia Termasuk Polisi (police line/dreamstime.com)

BOGORINSIDER.com -- Sebuah tragedi mewarnai pesta pernikahan anak mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar Mulyadi Putra, dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina, yang digelar pada Jumat (18/7) di Lapangan Oto Iskandar Dinata, Garut.

Acara yang awalnya berlangsung meriah berubah menjadi duka mendalam akibat insiden desak-desakan warga yang hendak masuk ke area pendopo tempat makanan gratis disediakan.

Baca Juga: Usai sindir Dedi Mulyadi sebut tukang konten, Gubernur Kaltim dan Gubernur Jabar bertemu di Subang

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menyampaikan bahwa insiden terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, ketika kerumunan warga yang membludak sejak pagi hari mulai tidak terkendali.

Puluhan warga dilaporkan pingsan karena terjebak dalam kerumunan padat, dan sebagian lainnya mengalami sesak napas.

Dari laporan sementara yang dihimpun dari RSUD dr. Slamet dan RS Guntur Garut, 14 orang dinyatakan pingsan dan harus menjalani perawatan medis intensif, sedangkan tiga orang lainnya dilaporkan meninggal dunia.

Salah satu korban meninggal adalah anggota kepolisian, Bripka Cecep Syaeful Bahri dari Polsek Karangpawitan.

Ia gugur usai melaksanakan tugas pengamanan di lokasi acara. Menurut penuturan Kombes Hendra, Bripka Cecep sempat membantu mengangkat warga yang pingsan akibat berdesakan.

Setelah situasi mereda, ia duduk untuk beristirahat karena kelelahan, namun tak lama kemudian pingsan dan akhirnya meninggal dunia sebelum sempat mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Baca Juga: Sosok Sarifah Suraidah Abidien istri Gubernur Kaltim jadi sorotan publik usai suaminya sindir Dedi Mulyadi

Selain Bripka Cecep, dua warga sipil yang juga meninggal adalah Vania dari Kelurahan Pakuwon, Garut Kota, dan Dewi Jubaedah dari Koja, Jakarta Utara.

Daftar korban luka lainnya mencakup berbagai usia dan berasal dari sejumlah kecamatan di Garut dan bahkan Bandung, mulai dari remaja hingga lansia.

Mereka dirawat karena kehilangan kesadaran atau mengalami gangguan pernapasan akibat situasi yang terlalu padat.

Kepolisian masih mendalami kronologi serta aspek pengamanan dalam acara tersebut. Tragedi ini menimbulkan sorotan terhadap tata kelola keramaian dalam hajatan publik berskala besar, terlebih yang dihadiri ribuan warga dengan akses terbuka.

Baca Juga: Sindiran Pedas Dedi Mulyadi untuk Gubernur Kalimantan Timur Rudy Masud

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Damar Aryo Pamungkas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Lambannya Perkara Kasus Pelecehan di SD Advent Bekasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:17 WIB

Terpopuler

X