Keluarga Duga Mayat Tanpa Kepala di Kali Ciliwung adalah Pegawai Kemendagri yang Hilang

BOGORINSIDER.com -- Penemuan mayat tanpa kepala di aliran Kali Ciliwung, tepatnya di sekitar Jalan Rawajati Timur III, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Rabu (9/7), menggegerkan warga setempat.

Jasad berjenis kelamin laki-laki tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang tengah memancing di pinggiran kali.

Baca Juga: Terungkap Motif Abang-Adik di Medan Kirim Mayat Bayi Hasil Inses Lewat Ojol

Meskipun identitas jenazah awalnya belum diketahui dan disebut sebagai Mr. X, pihak keluarga korban menduga kuat bahwa mayat tersebut adalah OS, seorang pegawai Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang sebelumnya dikabarkan hilang.

Dugaan itu muncul setelah keluarga mengenali sejumlah ciri-ciri fisik korban yang dinilai cocok dengan identitas OS.

Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, membenarkan bahwa pihak keluarga telah memberikan informasi yang menguatkan dugaan tersebut.

"Kalau dari ciri-ciri fisik yang disampaikan keluarga, mereka meyakini bahwa jasad itu adalah OS," ujarnya kepada wartawan, Jumat (11/7), sebagaimana dikutip dari Antara.

Meski demikian, untuk memastikan identitas korban secara ilmiah dan resmi, pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi dan tes DNA.

Proses identifikasi ini penting agar status jenazah dapat dipastikan secara akurat, mengingat kondisi tubuh yang rusak dan bagian kepala yang hilang, diduga karena faktor alam atau binatang liar seperti biawak.

Baca Juga: Penemuan korban mutilasi mayat wanita dalam koper di Ngawi, Polisi temukan barang bukti

Dugaan sementara menyebutkan bahwa korban kemungkinan adalah pegawai Kemendagri yang hilang saat memancing di wilayah Megamendung, Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Belum diketahui secara pasti bagaimana jasad tersebut bisa terbawa hingga ke aliran sungai di Jakarta Selatan.

Kasus ini menambah daftar panjang penemuan jenazah di sungai yang sulit dikenali akibat kondisi tubuh yang rusak.

Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kemungkinan penyebab kematian, waktu kejadian, serta apakah ada unsur kekerasan atau tidak.

Masyarakat yang memiliki informasi atau mengenali korban diimbau untuk segera melapor ke pihak berwajib demi membantu proses identifikasi.