Bupati Bogor Rudy Susmanto Tanggap Tangani Dampak Bencana Alam: Fokus pada Keselamatan dan Pemulihan Warga

photo author
- Selasa, 8 Juli 2025 | 12:29 WIB

BOGORINSIDER.com - Bupati Bogor, Rudy Susmanto, bertindak cepat dalam menangani bencana alam yang melanda wilayah Kabupaten Bogor pada Sabtu, 5 Juli 2025.

Cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan deras dan angin kencang pada sore hari itu memicu serangkaian bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, angin kencang, hingga laporan orang hilang.

Pemerintah Kabupaten Bogor merespons sigap sejak laporan pertama diterima.

Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemkab Bogor langsung mengerahkan tim gabungan untuk melakukan evakuasi, mendata kerusakan, serta menyalurkan bantuan logistik darurat ke lokasi-lokasi terdampak.

Pemantauan situasi dilakukan non-stop melalui Command Center 112 yang beroperasi 24 jam, guna memastikan update kondisi lapangan dapat segera ditindaklanjuti.

“Keselamatan masyarakat adalah hal yang utama dalam setiap tindakan kami, baik saat tanggap darurat maupun proses pemulihan,” ujar Bupati Rudy Susmanto menegaskan komitmennya.

Data sementara menunjukkan bencana terjadi di 48 titik yang tersebar di 35 desa atau kelurahan di 18 kecamatan.

Tanah longsor menjadi kejadian paling banyak dengan 32 kasus, diikuti oleh banjir di 9 lokasi, angin kencang di 3 lokasi, pergerakan tanah di 2 titik, dan satu lokasi pencarian orang hilang. Dua rumah dilaporkan ambruk akibat bencana ini.

Secara keseluruhan, bencana ini berdampak pada 108 kepala keluarga atau sebanyak 449 jiwa. Lima kepala keluarga yang terdiri dari 24 orang harus mengungsi sementara.

Sementara itu, tercatat tiga orang meninggal dunia, satu mengalami luka ringan, dan satu lainnya masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak, Pemkab Bogor telah menyalurkan bantuan logistik ke sejumlah wilayah, termasuk Kecamatan Cisarua dan Megamendung.

Bantuan tersebut meliputi kebutuhan pangan seperti beras, makanan siap saji, sarden, kornet, biskuit, dan abon, serta perlengkapan darurat seperti selimut, kasur, sarung, terpal, popok bayi, dan kebutuhan mendesak lainnya.

Kerusakan infrastruktur juga menjadi perhatian serius pemerintah. Laporan awal mencatat sebanyak 7 rumah mengalami kerusakan ringan, 13 rumah rusak sedang, dan 4 rumah rusak berat.

Sebuah jembatan penghubung antar-RW turut rusak akibat derasnya aliran banjir. Pemerintah saat ini tengah melakukan pendataan lebih lanjut untuk mempercepat langkah rehabilitasi dan rekonstruksi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ayu Ningsih

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Lambannya Perkara Kasus Pelecehan di SD Advent Bekasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:17 WIB

Terpopuler

X