Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT Meletus Lagi, Warga Diminta Waspadai Ancaman Lahar Hujan

photo author
- Sabtu, 21 Juni 2025 | 09:00 WIB
Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi, Abu Vulkanik Capai 2 Km Disertai Dentuman Keras (foto gunung lewotobi/cnn.com)
Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi, Abu Vulkanik Capai 2 Km Disertai Dentuman Keras (foto gunung lewotobi/cnn.com)

BOGORINSIDER.com -- Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengalami aktivitas vulkanik pada Rabu malam, 18 Juni 2025.

Letusan tercatat sekitar pukul 22.12 WITA, berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Meskipun tidak terlihat adanya kolom abu secara visual selama erupsi, aktivitas tersebut terekam melalui alat seismograf.

Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 5.000 Meter, Status Tetap Awas

Catatan menunjukkan amplitudo maksimum mencapai 4,4 mm dan berlangsung selama kurang lebih 41 detik.

PVMBG menyatakan bahwa Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini masih berada pada Status Level IV atau “Awas”, level tertinggi dalam sistem peringatan aktivitas vulkanik di Indonesia.

Oleh karena itu, masyarakat serta para pendaki atau pengunjung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius tujuh kilometer dari kawah.

Selain itu, area sektoral di barat daya hingga timur laut juga harus dikosongkan hingga delapan kilometer dari pusat aktivitas erupsi.

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menegaskan bahwa berdasarkan pengamatan visual dan data instrumental terbaru, tingkat aktivitas gunung ini tetap tinggi.

Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus, Abu Vulkanik Terpancar Setinggi 800 Meter

Ia menyampaikan laporan perkembangan ini dari Labuan Bajo pada hari yang sama.

Selain peringatan untuk menjauh dari zona berbahaya, masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki juga diminta mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir lahar hujan.

Potensi ini bisa terjadi jika hujan turun dengan intensitas tinggi di wilayah puncak gunung. Sungai-sungai yang berhulu dari lereng Lewotobi, khususnya yang mengalir melalui wilayah seperti Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote, dinilai rawan terdampak aliran material vulkanik.

Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, mengikuti arahan dari otoritas setempat, dan tidak menyebarkan atau mempercayai informasi yang belum terverifikasi.

Warga yang tinggal di daerah terdampak abu vulkanik juga diminta menggunakan masker atau penutup mulut dan hidung demi melindungi saluran pernapasan dari bahaya abu halus yang tersebar di udara.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Damar Aryo Pamungkas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Lambannya Perkara Kasus Pelecehan di SD Advent Bekasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:17 WIB

Terpopuler

X