BOGORINSIDER.com -- Pada Jumat dini hari, 16 Mei 2025, wilayah tenggara Sinabang, Aceh, diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,8. Informasi ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui peringatan resminya di platform X (dulu dikenal sebagai Twitter).
BMKG mencatat bahwa peristiwa gempa tersebut terjadi pada pukul 00.36 WIB. Episentrum gempa berada di koordinat 2.03 Lintang Utara dan 96.66 Bujur Timur, tepatnya di perairan sekitar 58 kilometer tenggara dari Sinabang, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh. Sumber guncangan berada pada kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut.
Baca Juga: Tiga Kejadian Gempa Mengguncang Wilayah Indonesia
Dalam pernyataan tertulisnya, BMKG menyebutkan:
"#Gempa Mag:3.8, 16-May-2025 00:36:33WIB, Lok:2.03LU, 96.66BT (58 km Tenggara SINABANG-ACEH), Kedlmn:10 Km #BMKG."
Hingga saat ini belum ada laporan mengenai dampak signifikan dari guncangan tersebut, baik dalam bentuk kerusakan fisik maupun korban jiwa.
Namun, karena letaknya berada cukup dekat dari daratan dan memiliki kedalaman yang relatif dangkal, gempa ini berpotensi dirasakan oleh masyarakat di wilayah sekitar episentrum, terutama yang tinggal di pesisir.
BMKG terus memantau aktivitas seismik di wilayah Aceh yang memang dikenal sebagai salah satu daerah dengan tingkat kegempaan yang tinggi di Indonesia.
Baca Juga: Getaran Ringan Guncang Sumur Banten, BMKG Catat Gempa Magnitudo 2,5
Hal ini disebabkan letak geografisnya yang berada di zona pertemuan antara Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia, menjadikan wilayah ini rawan terhadap aktivitas tektonik.
Pihak berwenang setempat bersama BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada, serta selalu mengikuti informasi resmi dari lembaga terkait.
BMKG juga menyarankan agar warga tidak mudah percaya pada kabar-kabar yang tidak dapat dipastikan kebenarannya, terutama yang beredar melalui media sosial dan pesan berantai.
Baca Juga: Guncangan Gempa M5,1 Terjadi di Kepulauan Yapen Papua, Tidak Picu Tsunami
Sebagai tindakan antisipasi, masyarakat di wilayah pesisir Simeulue dan sekitarnya disarankan untuk mengenal jalur evakuasi dan memahami prosedur keselamatan apabila terjadi gempa susulan yang lebih besar.
Meski gempa kali ini tidak memicu potensi tsunami, kewaspadaan tetap menjadi kunci utama dalam menghadapi bencana alam seperti ini.
Pemerintah daerah juga diharapkan terus berkoordinasi dengan BMKG untuk memastikan penyebaran informasi yang cepat dan akurat, serta melakukan simulasi dan edukasi kebencanaan secara berkala untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga.
Artikel Terkait
Cerita warga panik saat gempa berkekuatan M 4,1 guncang kota Bogor, terasa hingga Depok
Getaran Pagi Hari Guncang Blitar: Gempa Magnitudo 4,1 Terjadi di Barat Daya
Guncangan Gempa M5,1 Terjadi di Kepulauan Yapen Papua, Tidak Picu Tsunami
Getaran Ringan Guncang Sumur Banten, BMKG Catat Gempa Magnitudo 2,5
Tiga Kejadian Gempa Mengguncang Wilayah Indonesia