BOGORINSIDER.com --Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto akan mengevaluasi kegiatan outing di seluruh sekolah menyusul insiden kecelakaan laut yang menewaskan tiga siswa SMP Negeri 7 Kota Mojokerto.
Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Ali Kuncoro, menyatakan bahwa hanya outing bersifat edukatif yang akan diizinkan, seperti kunjungan ke museum atau perpustakaan. Sementara itu, kegiatan ke tempat wisata tidak akan diperbolehkan.
Ali Kuncoro juga menginstruksikan seluruh sekolah, baik SD maupun SMP, untuk mengadakan doa bersama dan tahlil sebagai bentuk penghormatan kepada para korban.
Doa bersama ini dijadwalkan berlangsung saat kegiatan belajar kembali dimulai.
"Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Ke depan, Pemkot Mojokerto akan mengambil langkah-langkah preventif agar insiden serupa tidak terulang," ujar Ali.
Sebagai bentuk empati dan dukungan, Ali Kuncoro mengunjungi kediaman keluarga korban untuk menyampaikan belasungkawa secara langsung.
Pemkot Mojokerto juga memberikan santunan kepada keluarga korban sebagai bentuk dukungan moral.
Baca Juga: Dampak hujan seharian terjadi banjir melanda Puncak, Bogor akibat luapan kali dan saluran air
Tragedi ini terjadi di Pantai Drini, Kalurahan Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, pada Selasa pagi.
Dari 257 siswa yang ikut dalam rombongan, 13 siswa terseret gelombang Samudera Hindia.
Sembilan siswa berhasil selamat, tiga ditemukan meninggal dunia, dan satu siswa masih dalam pencarian.
Pemkot Mojokerto bergerak cepat sejak insiden terjadi. Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto langsung menuju lokasi kejadian untuk mendampingi korban serta mengawal pemulangan jenazah ke rumah duka.
Baca Juga: Polda Jawa Timur buka suara terkait status pernikahan siri pelaku pembunuhan mutilasi dengan korban
Artikel Terkait
Profil Dilan Janiyar hingga pendidikan yang mentereng rumah tangganya di isukan sedang tidak baik-baik saja
Profil pelaku utama pembunuhan mutilasi Uswatun Khasanah, ternyata pengusaha mobil bodong
Profil Uswatun Khasanah korban pembunuhan mutilasi koper merah Ngawi
Pelaku mutilasi di Ngawi bukan suami siri korban, Polisi ungkap hanya kedok biar bisa menginap
Bukan suami istri, ternyata pelaku pembunuhan mutilasi memiliki istri sah dan anak