3 Penyakit Mematikan yang Menghantui Warga Bogor, Program Kesehatan Cawalkot Dokter Rayendra Paling Dinanti

photo author
- Rabu, 25 September 2024 | 21:32 WIB
Calon Wali Kota Bogor Dokter Rayendra soal program kesehatan. (Foto/Instagram.)
Calon Wali Kota Bogor Dokter Rayendra soal program kesehatan. (Foto/Instagram.)

Edukasi mengenai pentingnya kesehatan mental juga akan digalakkan melalui kampanye yang bertujuan menghilangkan stigma negatif seputar penyakit mental. Dengan demikian, diharapkan masyarakat bisa lebih terbuka dan sadar akan pentingnya menjaga kesehatan mental.

Program kesehatan calon wali kota Bogor, Dokter Rayendra ini dirancang untuk memastikan semua warga, tanpa terkecuali, mendapatkan akses layanan kesehatan yang layak.

Dengan visi yang jelas dan fokus pada kesejahteraan, calon wali kota ini berkomitmen untuk mewujudkan kota yang sehat dan kuat bagi semua warganya.

Kota Bogor Juara Kasus TBC

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Jawa Barat, Syarifah Sofiah mengingatkan aparatur wilayah dan puskesmas untuk mengantisipasi dan menanggulangi Tuberkulosis (TBC).

Pada Januari dan Februari 2024 Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor menemukan 1.002 kasus TBC dengan rincian 615 kasus ditemukan pada Januari 2024 dan 387 kasus pada Februari 2024.

“Menjadi kewajiban kita untuk mengkoordinasikan semua unsur masyarakat sebagai antisipasi, jangan sampai menunggu kondisinya menjadi lebih buruk. Kita tidak bisa santai karena kasus (TBC) Kota Bogor tertinggi di Jawa Barat dan Jawa Barat tertinggi di Indonesia. Ini harus kita tangani dan tanggulangi,” kata Syarifah di Bogor, Jumat.

Penyakit DBD di Kota Bogor

Ada 456 (kasus DBD) di bulan Februari 2024, 389 (kasus DBD) di bulan Januari, meninggal ada 4.

Beberapa titik terbanyak ada di Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor. Sarang jentik di beberapa perabotan rumah tangga di dalam rumah warga, seperti dispenser dan kulkas.

Pasien Gagal Ginjal di Kota Bogor

RSUD Kota Bogor mencatat adanya peningkatan pada jumlah pasien penyakit gagal ginjal ini yang hampir melonjak hampir 2 kali lipat.

Sampai dengan Juni 2024, RSUD Kota Bogor mendata ada 916 pasien yang menjalani rawat jalan akibat penyakit gagal ginjal. Jumlah ini terdiri dari 901 pasien dewasa dan 15 pasien anak.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno membenarkan adanya peningkatan prevalensi penyakit diabetes akibat konsumsi gula berlebih di masyarakat.

Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukan bahwa terjadi peningkatan prevalensi penyakit diabetes pada penduduk usia di atas 15 tahun berdasarkan hasil pengukuran kadar gula darah, yaitu dari 10,9 persen naik menjadi 11,7 persen.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Lambannya Perkara Kasus Pelecehan di SD Advent Bekasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:17 WIB

Terpopuler

X