BOGORINSIDER.com -- Memasuki hari ke-10 dalam pengejaran pihak kepolisian, keluarga tersangka dalam kasus kematian gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari, mendesak Indra, sang tersangka, untuk segera menyerahkan diri.
Permintaan ini disampaikan oleh adik, ayah, dan tante Indra, yang berharap agar ia keluar dari persembunyiannya dan kembali ke rumah untuk menyerahkan diri kepada pihak berwenang.
“Saya berharap Indra segera keluar dari persembunyiannya dan menyerahkan diri. Ini demi kebaikannya sendiri,” ujar Suryati, tante Indra, dengan mata berlinang.
Ia menyampaikan pesan penuh harap kepada Indra, yang hingga kini masih melarikan diri dari kejaran polisi.
Baca Juga: KH Asep Abdul Wadud Jatuhkan Dukungan ke Calon Walikota Bogor Dokter Rayendra-Eka Maulana
Suryati mengungkapkan kekhawatirannya jika Indra terlalu lama bersembunyi, yang dapat memicu kemarahan masyarakat.
Menurutnya, hal ini bisa memperburuk situasi, di mana masyarakat yang marah mungkin akan melakukan tindakan main hakim sendiri.
“Saya tidak masalah jika ia dihukum oleh pihak berwenang, asalkan sesuai dengan hukum yang berlaku. Tapi saya takut kalau ia sampai dihakimi oleh masyarakat,” tambah Suryati.
Ia berharap agar Indra tidak menjadi sasaran amuk massa jika nanti berhasil ditangkap.
Indra diduga sebagai pelaku dalam kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Nia Kurnia Sari, gadis berusia 18 tahun, warga Korongpa Surau, Nagari Guguak, Kecamatan 2/11 Kayu Tanam, Padang Pariaman.
Baca Juga: Doa dan Dukungan Kyai Asep Abdul Wadud ke Calon Wali Kota Bogor Dokter Rayendra dan Eka Maulana
Kasus ini mencuat pada Minggu, 8 September 2024, setelah jasad Nia ditemukan terkubur tanpa busana di lereng bukit yang tidak jauh dari rumahnya.
Sebelumnya, Nia dilaporkan hilang pada Jumat, 6 September 2024. Warga yang ikut mencari Nia terkejut dengan penemuan jasadnya.
Polisi menduga kuat Indra terlibat dalam pembunuhan dan pemerkosaan Nia. Hingga kini, ia masih menjadi buronan dan keberadaannya terakhir terendus di hutan di wilayah Padang Pariaman, namun upaya penangkapan belum berhasil.
Artikel Terkait
Gempa Bumi M 5,0 guncang Kabupaten Bandung, dampak dan rekomendasi dari badan geologi
BPBD Garut tindak lanjuti dampak gempa magnitudo 5,0 yang mengguncang Bandung
Gempa Magnitudo 5,0 mengguncang Garut, warga berhamburan keluar rumah
Doa dan Dukungan Kyai Asep Abdul Wadud ke Calon Wali Kota Bogor Dokter Rayendra dan Eka Maulana
KH Asep Abdul Wadud Jatuhkan Dukungan ke Calon Walikota Bogor Dokter Rayendra-Eka Maulana