Pihak UNY Membantah Dugaan Pelecehan Seksual Anggota BEM M Fahrezy Terhadap Maba, Dekan: Dia Berani Bersumpah

BOGORINSIDER.com - Pihak UNY dengan tegas membantah dugaan pelecehan seksual yang melibatkan BEM dan M Fahrezy terhadap mahasiswa baru (Maba).

Dekan FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Prof Dadan Rosana, memberikan klarifikasi terkait dugaan pelecehan seksual yang menimpa mahasiswa oleh anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) kampus. Pihak UNY membantah dugaan pelecehan seksual yang melibatkan anggota BEM bernama M Fahrezy terhadap mahasiswa baru (Maba).

Menurut Prof Dadan, tuduhan tersebut terindikasi fitnah dan meragukan. Pihak UNY membantah dugaan pelecehan seksual oleh anggota BEM, M Fahrezy, terhadap mahasiswa baru (Maba).

Prof Dadan menyatakan bahwa pihaknya sudah meminta keterangan dari sosok MF, yang diduga sebagai pelaku pelecehan seksual.

Baca Juga: Klarifikasi BEM UNY M Fahrezy Terkait Isu Pelecehan Seksual, Pihak Kampus Siap Menempuh Jalur Hukum

Menurutnya, tuduhan yang disampaikan oleh terduga korban melalui akun X, sebelumnya Twitter, @UNYmfs, terkesan meragukan dan terindikasi fitnah.

"Terduga pelaku sudah dipanggil, sudah dikonfirmasi. Dia berani bersumpah dan mempersilakan diperiksa, baik akun ataupun handphone-nya. Itu fitnah," ujar Prof Dadan.

Indikasi fitnah dalam kasus ini muncul karena akun X, @UNYmfs, yang menyebarkan informasi dugaan pelecehan seksual, merupakan akun samaran atau akun fake alias palsu.

Selain itu, unggahan terkait kabar dugaan pelecehan seksual di kampus tersebut juga telah dihapus.

"Kami sedang melacak tapi belum dapat sumbernya," tambahnya.

Sebelumnya, kabar dugaan kasus pelecehan seksual oleh anggota BEM UNY viral di media sosial, khususnya Twitter.

Kasus ini menjadi perhatian setelah unggahan akun @UNYmfs menceritakan pengalaman korban pelecehan tersebut.

Baca Juga: Ada Masalah Keamanan, Ini Alasan Konser BMTH di Jakarta Berhenti dan Hari Kedua Batal

Meskipun unggahan tersebut sudah dihapus setelah menuai reaksi netizen, beberapa warganet sempat menyimpan tangkapan layar dan menyebarkannya kembali hingga viral.