Usaha segmen ultra mikro, yang sebelumnya sulit mendapatkan akses pembiayaan formal karena tidak bankable, dengan kehadiran holding yang terdiri dari BRI, PNM, dan Pegadaian, mendapatkan akses yang jauh lebih mudah terhadap pembiayaan untuk memutar roda usaha mereka.
Pembentukan Holding UMi, lanjut Sunarso, dilakukan untuk mengintegrasikan perusahaan-perusahaan BUMN yang fokus pelayanan kepada segmen mikro dan ultra mikro.
Agar lebih efisien maka menggunakan outlet yang digunakan bersama, produk yang dijual secara cross selling, dan sistem yang digunakan bersama.
Dari sekitar 15.500 outlet yang digunakan untuk melayani nasabah segmen ultra mikro dan mikro, sebanyak 1.013 outlet merupakan outlet co-location.
Tidak hanya itu, Holding UMi bahkan memberikan pendampingan, pembinaan, peningkatan skill, juga membukakan akses pasar sehingga usaha-usaha mereka bisa naik kelas, semakin berkembang, dan tentunya membawa impak positif untuk kesejahteraan para pelaku usahanya.***
Artikel Terkait
Pinjaman Online BRI Ceria Tawarkan Limit Hingga 50 Juta, Bebas Biaya Administrasi!
Dukung Pariwisata, Homestay Bantuan BRI Peduli Tingkatkan Kapabilitas Warga Desa Kuta Lombok
Bencana El Nino Melanda, BRI Peduli Bantu Berikan Air Bersih ke Beberapa Wilayah di Jawa Timur
Targetkan Kontribusi 65,4 Persen di Inklusi Keuangan 2023 BRI Beri Komitmen dalam Pemberdayaan Bisnis Mikro
BRI dan BPJS Ketenagakerjaan Kolaborasi Layanan Single Bank Kustodian dan Perlindungan Penerima KUR