Istri Hilang di Bogor Usai Minta Suami Belikan Bakso, Perhiasan Raib Dibawa 'Kabur'

BOGORINSIDER.com -- Mustofa, seorang warga berusia 30 tahun yang tinggal di Kampung Situpete, RW 03 RW 09, Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tamah Sareal, Kota Bogor, telah mengungkapkan kronologi lengkap kehilangan istrinya, Fitri Sandayani (22).

Pada Minggu malam, tanggal 1 Oktober 2023, peristiwa tragis ini berlangsung, meninggalkan Mustofa dengan rasa kehilangan yang mendalam.

Mustofa mengaku bahwa pada hari kepergian Fitri, ia menemukan beberapa barang berharga yang ditinggalkan oleh sang istri.

Baca Juga: Murah, Porsi Berlimpah, Bikin Perut Kenyang Seharian: 5 Rekomendasi Warteg yang Wajib Dicoba di Bogor

Di antara barang-barang tersebut adalah cincin mas kawin yang dilepas oleh Fitri serta surat emas kalung yang telah diberikan oleh Mustofa kepada istrinya.AC

"Kalau emas kawin ada, enggak dibawa, dilepasin sama dia, cincin. Yang dibawa itu emas yang saya beliin buat dia. Yang dilepas cincin mas kawin. Yang dibawa sama dia kalung. Sama suratnya," kata Mustofa, dikutip dari VIVA pada 5 Oktober 2023.

Mustofa juga menceritakan tentang perjalanan pernikahannya dengan Fitri, yang diresmikan pada tanggal 8 September 2023 di rumah Fitri.

Baca Juga: Wisata Kuliner Malam Anti Mainstream, Di Bogor Ada Banyak Pilihan Warteg yang Enak dan Bikin Ketagihan

Pesta pernikahan kedua yang diadakan di rumah Mustofa pada 10 September 2023. Pasca pernikahan, mereka memutuskan untuk tinggal bersama di rumah Mustofa.

Pengenalan kepada Fitri terjadi melalui bibinya yang tinggal dekat rumah Mustofa. Mustofa menegaskan bahwa mereka tidak memiliki masalah dalam hubungan pernikahan mereka.

"Kami tidak memiliki masalah. Sebelumnya, kami dikenalkan oleh bibinya. Kami berkomunikasi dan memutuskan untuk menikah tanpa tekanan apa pun," ujar Mustofa.

Baca Juga: Terkenal Enak! Inilah Daftar Warteg 'Sepuh' yang Gak Boleh Kelewat Kalau Kamu Sedang di Stasiun Bogor

Fitri, yang merupakan seorang yatim piatu dan tinggal bersama nenek dan kakaknya, sebelumnya bekerja di toko material dan sebagai Asisten Rumah Tangga (ART).

Mustofa juga menekankan bahwa tidak ada perjodohan paksaan dalam pernikahan mereka, dan Fitri sendiri telah menyatakan bahwa tidak ada tekanan dalam pernikahannya.