BOGORINSIDER.com -- Selama beberapa bulan terakhir, penduduk Indonesia telah mengalami cuaca ekstrem atau panas kemarau.
Meskipun hujan tidak turun secara alami dalam beberapa waktu, ada beberapa kali hujan yang mengguyur wilayah Jabodetabek karena tindakan modifikasi cuaca yang dilakukan oleh BMKG.
Fenomena ini disebabkan oleh El Nino, yang merupakan anomali dalam kenaikan suhu permukaan laut di bagian tengah dan timur Samudera Pasifik.
Sebagai akibat dari fenomena ini, terjadi pergeseran potensi pertumbuhan awan dari wilayah Indonesia ke wilayah Samudera Pasifik Tengah dan Timur.
Baca Juga: Agendakan Liburan Bersama Keluarga Disini! Destinasi Wisata Telaga Sarangan Magetan Jawa Timur
Menurut Peneliti Ahli Utama Kepakaran Klimatologi dan Perubahan Iklim BRIN, Erma Yulihastin, penelitian terbaru tentang fenomena El Nino menunjukkan bahwa perilakunya saat ini tidak dapat diprediksi.
Dia juga menyatakan bahwa El Nino mulai terdeteksi pada bulan Juni yang lalu dan polanya mirip dengan El Nino yang terjadi pada tahun 1997-1998, yang dianggap sebagai salah satu peristiwa El-Nino terkuat dalam sejarah.
"El Nino 1997 itu juga dimulai bulan Juni. Pada saat itu suhu permukaan laut di Samudra Pasifik 0,5 derajat, naik 0,8 derajat dan jadi 1 derajat," katanya.
Ia memberikan peringatan jika model El Nino yang terjadi saat ini bakal terus meningkat, sama seperti fenomena pada tahun 1997-1998.
"Jangan lupa saat itu manusia terjebak dalam asap. Itu tidak dapat dipungkiri, itu sejarah yang mencatat dan Indonesia mendapat keluhan dari banyak negara karena asap sulit sekali dipadamkan. Itu adalah kondisi terkuat sepanjang sejarah 1997-1998," ia menjelaskan.
"Dampaknya terbanyak, terluas. Tidak hanya kita kekeringan tapi juga memproduksi asap," ia melanjutkan.
Fenomena El Nino Sampai Kapan di Indonesia?
Erma mengatakan bawha El Nino tahunan ini harus diantisipasi secepat mungkin, terutama di triwulan pertama setelah September 2023, yaitu Oktober dan November.
Artikel Terkait
Fakta Tentang Ditemukannya Tumpukan Uang di Rumah Ferdy Sambo, Irjen Dedi Prasetyo Bilang Begini
Dedi Hidayatullah buka suara alasan bercerai dengan Auliya setelah menikah 11 tahun
Inilah Tempat Ruqyah di Cirebon Dedi Natadiningrat
Ridwan Kamil pamit ke warga Jabar di West Java Festival, suka dan sedih sampai ingat Eril
Sosok Bey Triadi Machmudin, Gubernur Jabar Pengganti Ridwan Kamil, Dapat Pesan Khusus dari Presiden