BOGORINSIDER.com --Percaya atau tidak, makhluk halus memang ada dalam kenyataan. Dunia ini masih menyimpan sisi lain yang misterius. Banyak orang telah mengalami pengalaman-pengalaman gaib yang menakutkan.
Ini bisa mulai dari hal-hal kecil, seperti objek yang bergerak atau jatuh sendiri, yang membuat orang yang menyaksikannya merasa takjub dan tidak percaya. Reaksi orang terhadap pengalaman semacam ini bervariasi tergantung pada individunya.
Banyak insiden misterius yang bisa membuat bulu kuduk berdiri, menggigil, dan bahkan bisa menyebabkan orang yang mengalaminya berteriak atau lari ketakutan karena apa yang mereka alami.
Sebagian orang meyakini bahwa ketika mereka bepergian ke tempat yang baru, mereka harus berbicara dengan hati-hati dan tidak sembrono, karena mereka tidak tahu siapa atau bagaimana sosok-sosok yang mendiami tempat tersebut.
Sama seperti dalam cerita mistis yang dialami oleh dua siswi SMA yang kita sebutkan sebagai Melati dan Mawar.
Mereka sedang pergi ke Puncak untuk mengikuti acara Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) dari sekolah mereka.
Setibanya di Puncak, mereka menemukan sebuah vila yang sangat besar dengan banyak kamar, bahkan salah satu kamarnya bisa dianggap seperti asrama karena dapat menampung 10-15 orang.
Singkat cerita, Mawar dan Melati berbagi kamar dengan siswi perempuan lainnya yang berjumlah 10 orang.
Mereka diberi waktu sekitar 30 menit untuk beres-beres sebelum melanjutkan acara mereka.
Ketika saatnya untuk melanjutkan, mereka diharuskan mengenakan "slayer" LDKS yang sudah disediakan oleh sekolah. Sayangnya, Melati dan Mawar terburu-buru dan lupa meninggalkan "slayer" tersebut di dalam kamar.
Semua siswa dan siswi sudah berkumpul dalam kelompoknya masing-masing untuk memulai penjelajahan ke beberapa pos.
Mawar dan Melati meminta izin untuk kembali ke kamar mereka guna mengambil "slayer" yang terlupakan.
Ketika mereka kembali ke kamar, semua kamar terlihat kosong dan sangat sepi, bahkan suara langkah kaki mereka terdengar bergema karena sepi yang luar biasa. Karena merasa cemas, mereka memutuskan untuk berjalan pelan-pelan menuju kamar mereka.